Nilai Kepedulian Sosial di Tengah Pesatnya Kemajuan Teknologi

Hayuning Ratri Hapsari | Yoga Yurdho
Nilai Kepedulian Sosial di Tengah Pesatnya Kemajuan Teknologi
Ilustrasi bermain gadget. (Shutterstock)

Kepedulian adalah suatu hal yang urgent. Di tengah-tengah problematiknya hidup manusia, saling peduli adalah kunci sebagai penyeimbang harmonisasi. Tak ayal, untuk menjadi peduli adalah bukan merupakan suatu pilihan, melainkan suatu kewajiban.

Sebagai makhluk sosial, mau tak mau kita harus berinteraksi dengan sesama guna memperpanjang tali silaturahmi dan persaudaraan. Namun, terkadang memilih untuk bersosialisasi atau tidak, itu merupakan pilihan. Bagi mereka yang memilih untuk tidak bersosialisasi karena satu hal dan lainnya, pastinya mereka pun memiliki dunia sendiri untuk menciptakan dunia sosialnya sendiri. 

Berada di zaman kemajuan teknologi, cara untuk bersosialisasi semakin menjadi bervariasi. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan sosial di zaman sekarang melalui gadget. Efektivitas teknologi begitu terasa untuk memudahkan kita berinteraksi dengan orang lain. Tak lagi terhalang oleh jarak, bahkan waktu. 

Ironinya, di balik itu semua. Kita menjadi abai terhadap orang di sekitar kita. Semuanya tertunduk memandang ponsel masing-masing, bahkan ketika berbincang. Tak jarang masih ada orang yang tetap menatap layar ponselnya ketika sedang berbincang tanpa memperhatikan siapa yang berbicara.

Nilai-nilai etika seakan tergeser oleh kebiasaan baru, sebagian orang menganggap wajar. Ketika hal yang seperti itu tetap dinormalisasi, apakah nilai etika dalam berbincang masih bisa tetap bertahan atau tergantikan dengan sebuah nilai etika yang baru? 

Selain itu, masalah etika atau tidaknya. Nilai yang lebih besar yang terkandung di dalam sebuah etika adalah kepedulian. Ketika kepedulian muncul, maka siapa saja yang mengajak kita berbicara, kita harus memfokuskan diri pada lawan bicara. Menyimpan dulu sejenak gadget yang sedang dipegang, dan menyimak pembicaraannya dengan baik.

Etika, etiket, dan kepedulian adalah tiga hal yang saling berkaitan dalam bersosial. Etika adalah suatu nilai yang mutlak dan bersifat muncul dari hati, biasanya kita akan memperlakukan lawan bicara atau sesuai dengan siapa kita berhadapan. Orang tua, teman, teman dekat, atau orang lain. Disadari atau tidak, kita akan mempunyai sikap yang berbeda ketika berhadapan dengan mereka.

Contohnya ketika berbincang dengan teman dekat, bercanda dengan gaya khas masing-masing, dan keduanya baik-baik saja tidak ada yang merasa tersinggung. Sedangkan ketika kita berbincang dengan orang tua, kita akan tahu batasan sampai mana bercandanya, karena ada rasa hormat kepada yang lebih tua, itulah yang disebut sebagai etiket. 

Uraian di atas setidaknya mampu menampar diri saya sendiri mengenai kepedulian dan etika yang dikemas secara sederhana melalui sikap dalam perbincangan di tengah maraknya perkembangan teknologi. Nyatanya bijaksana dalam bersikap lebih susah dibandingkan dengan bijaksana dalam berucap.

Bahkan, di dalam hal yang kecil saja, yang sering dianggap permasalahan kecil kita seringkali abai karena adanya pemakluman. Bagaimana jika pemakluman yang kemudian dijadikan senjata oleh mereka yang tidak beretika?

Maka dari itu, sudah seharusnya kita menumbuhkan lagi sifat-sifat kepedulian dari hal sekecil apapun agar menjaga kualitas diri sendiri dalam bersosialisasi. Gunakan gadget secara bijaksana. Meskipun kita hidup di tengah pesatnya kemajuan teknologi, namun tetap orang yang akan pertama kali menolong kita di kala sulit adalah orang yang berada di dekat kita. So, treat the people's around you so well.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak