APBN 2023 untuk Transformasi Ekonomi dan Peningkatan Produktivitas

Hernawan | Indra Agung Liling
APBN 2023 untuk Transformasi Ekonomi dan Peningkatan Produktivitas
Ilustrasi uang. (unsplash.com/Mufid Majnun)

Peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi menjadi tema dan juga nyawa bagi setiap kebijakan yang berkaitan dengan keuangan negara tahun 2023. Dengan kata lain, setiap kebijakan ekonomi serta fiskal yang hadir di tahun depan harus sesuai dengan tema tersebut. 

Untuk strategi pertama dinyatakan bahwa APBN akan diprioritaskan untuk peningkatan SDM. Namun bukan hanya itu saja, pasalnya anggaran tersebut juga diprioritaskan untuk reformasi birokrasi serta regulasi, akselerasi pembangunan infrastruktur hingga revitalisasi industri. 

Sementara itu, untuk strategi kedua dapat dilakukan dengan reformasi fiskal yang holistik. Hal tersebut berkaitan dengan mobilisasi pendapatan sehingga pelebaran akan ruang fiskal pun dapat dilakukan dengan mudah. Kemudian dilakukan pula konsistensi penguatan pada spending better, sehingga menghasilkan nilai efektif dari anggaran belanja.

Dengan digunakannya kedua strategi tersebut diharapkan agar APBN 2023 dapat berjalan dengan lebih baik. Dalam hal ini, meskipun keuangan negara masih berada dalam tahap defisit. Namun diharapkan agar jumlah defisit yang dihadirkan tidak terlalu tinggi. Hal tersebut sesuai dengan keinginan pemerintah untuk menetapkan angka defisit pada jumlah maksimal 3% saja. 

Mengembalikan Indonesia ke jalur awal

Meskipun terbilang sulit, namun bukan hal yang mustahil bagi Negara Indonesia untuk kembali pada kondisi keuangan sebelumnya. Karena sudah menjadi rahasia umum jika pandemi yang terjadi beberapa tahun ini menguras kantong keuangan negara dengan jumlah yang cukup tinggi. Tidak heran, jika kemudian setelah kasus pandemi mulai berakhir, kini Indonesia pun memasuki masa endemi atau peralihan menuju semula. 

Jika sebelumnya berbagai kegiatan mobilitas masyarakat dibatasi, kini Indonesia mulai kembali dihadapkan dengan mobilitas masyarakat pada umumnya. Karena itulah Indonesia tentunya akan memulai kembali tujuan utama yang dimilikinya, yaitu menjadi Indonesia Maju 2045. 

Kembali dengan target sebelumnya, tentu penting bagi pemerintah untuk menerapkan langkah yang lebih agresif agar progres pun terlihat lebih jelas. Karena kini tujuan utama dari anggaran negara tidak hanya berkaitan dengan kesehatan masyarakat saja, tetapi juga berkaitan dengan peningkatan produktivitas. 

Peningkatan produktivitas untuk transformasi 

Untuk peningkatan produktivitas sendiri tentunya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pasalnya tujuan utama dari hal tersebut adalah terwujudnya transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Karena itulah sumber pertumbuhan pun harus lebih berkualitas. 

Tidak hanya itu, dengan adanya transformasi ekonomi diharapkan bahwa dampak yang ditimbulkannya hadir dengan nilai yang lebih positif. Baik itu dari sisi sosial, ekonomi, kondisi lingkungan, hingga distribusi pendapatan yang dihasilkannya. 

Sementara itu, untuk sumber pertumbuhan baru juga dapat memanfaatkan sisa atau dampak dari masa pandemi sebelumnya. Seperti halnya pada penerapan sistem New Normal yang tentunya dapat menghadirkan berbagai sumber pertumbuhan baru. Baik itu dari pola perdagangan, kegiatan investasi yang dilakukan hingga meningkatkan minat masyarakat pada berbagai sektor yang lebih ramah lingkungan. 

Di sisi lain, untuk penguatan transformasi ekonomi juga dapat dilakukan pada beberapa sektor lainnya. Seperti halnya pada sektor perdagangan, pariwisata, transisi energi, penguatan sumber daya hingga pembangunan infrastruktur. yang mana prioritas APBN yang utama selain untuk peningkatan sumber daya adalah untuk pembangunan IKM serta Pemilu yang akan dilakukan pada tahun mendatang. 

Lebih dari itu, Bapak Presiden Indonesia yaitu Jokowi juga mengatakan agar berbagai macam proyek yang telah ada sebelumnya dapat terselesaikan dengan baik melalui APBN 2023. Bahkan diharapkan agar tidak muncul berbagai macam proyek lainnya, utamanya sebelum proyek-proyek lainnya terselesaikan dengan baik. 

Untuk defisit negara yang dinyatakan maksimal berada dalam angka 3% juga dapat dilakukan dengan lebih nyata di tahun 2023 mendatang. Hal ini berkaitan dengan berbagai macam kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Seperti halnya kebijakan pada sistem perpajakan yang tentunya dapat menghasilkan uang pajak jauh lebih tinggi dari sebelumnya. 

Akan tetapi, bentuk kebijakan tersebut tentunya belum dapat dipastikan akan menghasilkan jumlah pajak yang sama di beberapa tahun mendatang lainnya atau tidak. Karena itulah untuk APBN 2023 memang benar-benar diharapkan mampu menghadirkan transformasi ekonomi. 

Melalui beberapa hal di bagian atas tadi, diharapkan agar APBN 2023 tersalurkan dengan baik. Karena sejatinya perencanaan yang dilakukan pun telah disesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada di Indonesia saat ini. Di mana tahun ketiga dari masa pandemi ini diharapkan menjadi masa transisi yang dapat mengembalikan kondisi keuangan Indonesia agar pulih dan bangkit kembali. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak