Timnas Indonesia saat ini berada dalam tren yang positif. Terbaru Indonesia berhasil menggilas Curacao dua kali dengan skor 3-2 saat bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan 2-1 saat kembali bersua di Stadion Pakansari pada pertemuan kedua.
Jelas kemenangan itu merupakan suatu pencapaian karena Indonesia dan Curacao terpaut jauh dalam peringkat FIFA. Indonesia menempati urutan 155 dan Curacao menempati posisi 84. Kemenangan itu membawa Indonesia naik peringkat menjadi 152.
Selain menang melawan Curacao, Indonesia juga lolos ke Piala Asia tahun 2023. Pencapaian ini terjadi ketika Indonesia mampu melewati fase kualifikasi di Kuwait. Saat itu Indonesia mampu melibas tuan rumah Kuwait dengan skor 2-1 lalu kalah dari Yordania dengan skor 0-1 dan menang telak melawan Nepal dengan skor 7-0.
Penampilan yang sangat gemilang tersebut membawa Timnas Indonesia kembali tampil di ajang kompetisi sepak bola antar negara tertinggi di Asia. Pencapaian Shin Tae-yong dalam menahkodai Tim Garuda membawa harapan dan angin segar bagi para penggemar sepak bola Indonesia untuk dapat berprestasi.
Awal Kedatangan Shin Tae-yong Sempat Diragukan
Shin Tae-yong resmi menukangi Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019 menggantikan Simon McMenemy yang saat itu Indonesia dalam kondisi memprihatinkan. Kedatangan Shin Tae-yong jelas untuk persiapan Timnas Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada tahun 2021.
Pemilihan Shin Tae-yong karena Ia merupakan pelatih yang pernah melatih Timnas Korea, yang saat itu secara fenomenal mampu mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 saat bermain di Piala Dunia. Ia juga pernah membawa klub yang Ia latih yakni Seongnam Ilhwa Chunma menjadi juara Liga Champions Asia.
Pengalaman yang Ia miliki akhirnya membuat PSSI terpincut untuk memboyong Shin Tae-yong agar mau melatih Timnas Indonesia dan langsung di kontrak selama empat tahun.
Namun saat itu kehadiran Shin Tae-yong masih diragukan oleh para penggemar sepak bola Indonesia. Karena saat itu banyak yang merindukan sosok Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia. Di bawah asuhan Luis Milla, Indonesia saat itu dapat dikatakan bermain dengan baik.
Shin Tae-yong Menjawab Keraguan
Pada masa-masa awal kepelatihan, Shin Tae-yong mengkritik fisik para pemain Timnas Indonesia yang mudah kelelahan. Ia juga melihat para pemain tidak disiplin dan sangat kurang dalam menguasai teknik dasar sepak bola.
Keadaan pemain Timnas yang jauh dari harapan Shin Tae-yong membuat dirinya harus memutar otak untuk membangun pondasi tim ini dari awal. Para pemain digembleng untuk meningkatkan kualitas fisik para pemain serta mencoret beberapa pemain yang tidak disiplin.
Banyak pemain Timnas yang akhirnya tersingkir dari pilihan Shin Tae-yong. Hampir seluruh pemain yang ada dibawah asuhan Simon McMenemy tidak dipilih kembali pada era kepelatihan Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong terlihat seperti memangkas satu generasi pemain Timnas Indonesia dan memilih pemain muda untuk mengisi skuad Garuda. Muncul kemudian para pemain orbitan Shin Tae-yong yang awalnya tidak dilirik sebelumnya. Di antaranya seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, serta Ricky Kambuaya.
Shin Tae-yong berani untuk melakukan regenerasi pemain Timnas Indonesia. Memang, Shin Tae-yong memegang hampir seluruh kelompok umur Timnas Indonesia mulai dari U-19, U-23, hingga Timnas Senior. Sehingga Shin Tae-yong memegang kendali penuh untuk melihat perkembangan para pemain Timnas Indonesia.
Perlahan tapi pasti, Shin Tae-yong mulai menunjukkan prestasinya, menjadi runner up Piala AFF 2020, Membawa Timnas Indonesia meraih medali perunggu Sea Games 2021, membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia tahun 2023, mengalahkan Curacao serta mampu membawa timnas U-19 lolos ke Piala Asia menjadi catatan perlahan tapi pasti Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia ke jalur yang benar.
Shin Tae-yong memberikan nafas baru dan angin segar terhadap Timnas Indonesia. Memang saat ini Ia adalah seorang yang menjadi Pawang sang Garuda untuk terus berkembang.