Kontestasi politik kini tengah panas-panasnya. Aroma-aroma Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kian terasa, terlebih setelah terpilih 3 bakal calon presiden dan calon wakil presiden.
Nama Gibran Rakabuming Raka muncul dalam pusaran politik Pemilu 2024. Anak Presiden Jokowi ini telah resmi menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Menjadi satu-satunya cawapres termuda, tentu saja sosok Gibran paling disorot publik maupun media. Terlebih lagi isu "dinasti politik" yang kerap melingkarinya.
Pembawaan Gibran yang santai dan tampak merakyat seperti sang ayah, Presiden Jokowi membuat masyarakat kerap terlalu "berani" mendekati Gibran yang kerap blusukan ke tempat-tempat umum. Sampai-sampai, Gibran dicium bapak-bapak berkumis selama 2 kali di tempat umum.
Dicium Bapak-bapak saat Blusukan di Boyolali
Belum lama ini, Gibran Rakabuming diketahui melakukan blusukan ke salah satu desa di daerah Boyolali. Dalam kegiatan blusukan itu, Gibran yang tampil sederhana tampak akrab dengan warga sekitar dan terlihat membagikan buku tulis serta susu kotak.
Saat itu suasana tampak kondusif dan normal. Gibran juga terlihat meladeni beberapa warga yang ingin bersalaman. Namun secara tiba-tiba, seorang bapak-bapak berkumis yang mengenakan topi mendekat dan tanpa aling-aling langsung mencium pipi putra sulung Presiden Jokowi itu.
Gibran tak bisa menghindarinya dan hanya bisa pasrah mengalami kejadian tersebut. Melihat kejadian tersebut, publik seakan dibawa kembali pada momen beberapa waktu lalu di mana Gibran yang juga pernah dicium seorang pria berkumis saat mengikuti acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 2022 lalu.
Dalam kesempatan itu, Gibran mengalami hal serupa seperti yang terjadi di Boyolali baru-baru ini. Seorang pria berkumis berpeci hitam tampak "menyosor" Gibran yang tak bisa berkutik menghindari kejadian yang berlangsung sangat cepat itu. Momen Gibran dicium pria berkumis itu bahkan sempat menjadi meme yang meramaikan media sosial.
Momen Gibran yang seolah menjadi favorit bapak-bapak itu, mengundang reaksi netizen. Pantauan penulis Yoursay.id, di unggahan video Gibran yang dicium pria berkumis itu, publik mengatakan jika kejadian tersebut adalah kejadian serupa yang terulang kembali.
"Season 2," tulis akun @an***
"Berasa flashback ya," sambung akun @ghi***.
Emang Boleh Gibran Semudah Itu Digapai?
Dari fenomena itu, pertanyaan pun muncul. Apa sebetulnya yang menyebabkan Gibran terasa seperti mudah "digapai" hingga membuat para fansnya berani untuk menyentuh bahkan menciumnya?
Agaknya umur Gibran yang terbilang masih sangat muda dan image-nya yang santai dan mudah berbaur bersama warga membuat publik merasa seolah-olah ia mudah didekati hingga terkadang menembus batas norma-norma tertentu.
Jika dibandingkan dengan pejabat lainnya, semisal Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, kemungkinan besar publik keburu merasa "sungkan" untuk melakukan physical touch. Alih-alih menciumnya, sekadar berjabat tangan mungkin juga butuh effort yang tidak mudah.
Utamanya lagi background para pejabat senior yang memang sudah lama malang melintang di dunia politik atau pemerintahan, pastinya tidak bisa disamakan dengan putra sulung Jokowi yang memang terbilang junior sehingga cukup "asyik" diajak berinteraksi dan berbaur dengan warga lainnya.
Gibran juga terlihat tidak terlalu menampakkan jika dirinya merupakan seorang putra presiden atau pejabat yang bisa menjadikan "gap" dirinya dengan para warga.
Lalu apa kalian juga memiliki pendapat lain?