Anak Sekecil Itu Seharusnya Tidak Berkelahi dengan Adsense

Hikmawan Firdaus | Dini Sukmaningtyas
Anak Sekecil Itu Seharusnya Tidak Berkelahi dengan Adsense
Ilustrasi bayi (Pexels/Pixabay)

Media sosial bukan lagi hal yang mewah. Semua kalangan bisa dengan bebas mengaksesnya, yang penting punya ponsel pintar dan akses internet saja.

Populernya kegiatan bermedia sosial ini juga dimanfaatkan oleh sebagian besar orang untuk sekadar "eksis", bahkan mencari pundi-pundi rupiah. Segala rupa konten bisa dicari di media sosial, baik yang mendidik maupun sekadar untuk hiburan.

Konten yang menampilkan anak-anak, bahkan bayi juga bisa dengan mudah ditemui. Tidak usah jauh-jauh, di sekeliling kita tentu banyak orang tua yang gemar memamerkan anak-anak mereka melalui media sosial.

Budaya "pamer anak" ini tidak hanya menjamur di kalangan rakyat jelata saja, tetapi juga artis, public figure, influencer, atau apa pun sebutannya. Lihat saja Rafathar dan Rayyanza, kedua putra pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Ada juga Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah yang gemar mempertontonkan kelucuan putri mereka, Ameena. Ada juga Ria Ricis yang hobi membuat konten dengan Moana demi mendulang pundi-pundi adsense.

Baru-baru ini, YouTuber Jess No Limit juga tak luput dari sorotan netizen lantaran dianggap "memanfaatkan" putrinya untuk mendapatkan banyak adsense.

Sophia Eleanor Justin, anak pasangan Jess No Limit dan Sisca Kohl yang baru berusia dua bulan itu sudah sering dipertontonkan dan ikut menjadi bagian dari konten-konten media sosial yang diproduksi oleh orang tuanya.

Baru-baru ini, postingan reels Jess No Limit di Instagram juga menuai kritikan netizen. Sophia yang masih bayi sudah dibuatkan channel YouTube oleh orang tuanya. Tujuannya apa lagi kalau bukan demi konten dan adsense.

"Gak jauh beda sama badut yang di lampu merah, cuman yang ini gak panas-panasan," tulis akun @iqb*****.

"Kasian kamu Sophia, dari lahir jadi bahan konten," tulis akun @nir****.

"Anak sekecil itu berkelahi dengan adsense," tulis akun @tiara****.

"Sebenernya konten anak normal-normal aja sih, tapi dia terus menerus minta like dan subscribe. Setiap mau ngapa-ngapain. Kayak... bukan gitu loh caranya," tulis akun @apur****.

"Bener kata mamah, 'kamu jangan pernah ngasih duit ke pengemis, dia itu sebenernya rumahnya gedong lho, lebih kaya dari kita' oo gitu ya mah," tulis akun @Smar****.

Memang tak hanya Jess No Limit dan Sisca Kohl saja yang berbuat demikian. Mereka hanya salah satu dari sekian banyak orang yang memanfaatkan celah untuk mendapatkan keuntungan melalui kecanggihan teknologi.

Namun, rasanya tidak adil jika anak yang belum mengerti consent, tiba-tiba dijadikan konten oleh orang tuanya. Apalagi hal itu digunakan untuk menghasilkan uang.

Kalau dibilang eksploitasi anak mungkin agak berlebihan. Namun, dengan kondisi orang tua yang masih segar bugar dan bisa menghasilkan banyak uang, menjadikan anak sebagai bahan konten bukanlah hal yang perlu dilakukan oleh orang tua yang bijak. Anak sekecil itu seharusnya tidak berkelahi dengan adsense.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak