Dilema Childfree di Indonesia: Kebebasan atau Keputusan yang Kurang Bijak?

Hayuning Ratri Hapsari | Dony Marsudi
Dilema Childfree di Indonesia: Kebebasan atau Keputusan yang Kurang Bijak?
Ilustrasi pasangan childfree (Freepik/gpointstudio)

Belakangan ini, topik mengenai childfree semakin sering terdengar di kalangan anak muda, terutama di Indonesia. Konsep hidup tanpa anak ini seolah menjadi tren yang menarik perhatian banyak pasangan.

Namun, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai bentuk kebebasan, masih ada perdebatan di kalangan masyarakat soal apakah keputusan untuk menjadi childfree benar-benar bijak atau justru bisa berisiko di masa depan. Nah, apa sih yang membuat keputusan ini menjadi dilematis, terutama di Indonesia?

Childfree: Pilihan atau Tren?

Seiring berjalannya waktu, keinginan untuk tidak memiliki anak bukan lagi sekadar pilihan pribadi, melainkan juga menjadi sebuah tren di kalangan pasangan muda. Banyak yang melihatnya sebagai cara untuk menikmati kebebasan lebih banyak tanpa beban membesarkan anak.

Tak jarang, pasangan yang memilih untuk hidup tanpa anak merasa bahwa mereka bisa lebih fokus pada karier, hobi, atau bahkan traveling ke tempat-tempat yang selama ini hanya menjadi impian.

Tapi, ada juga yang menganggap bahwa memilih untuk tidak memiliki anak bisa merusak citra keluarga ideal yang sudah ada di masyarakat. Di Indonesia, keluarga besar dengan anak-anak yang banyak adalah hal yang sangat dihargai.

Jadi, keputusan untuk childfree sering kali dipandang sebagai pilihan yang kurang bijak, apalagi bagi mereka yang masih memegang kuat nilai-nilai budaya lama.

Kebebasan yang Dikejar, Tantangan yang Mengintai

Memilih untuk tidak punya anak memang membawa kebebasan dalam banyak hal. Pasangan yang tidak memiliki anak bisa lebih leluasa merencanakan masa depan, baik itu soal keuangan maupun waktu.

Tidak ada kekhawatiran tentang biaya pendidikan, kesehatan anak, atau bahkan kebutuhan sehari-hari lainnya yang biasanya menjadi beban bagi keluarga dengan anak.

Namun, ada perihal lain yang tak bisa diabaikan. Banyak pasangan yang tidak mau punya keturunan mungkin merasa nyaman dengan keputusan mereka sekarang, tetapi bagaimana dengan masa depan?

Ketika usia semakin bertambah, kebutuhan untuk memiliki pendamping di usia tua mungkin menjadi pertimbangan yang berbeda. Keluarga menjadi salah satu sumber dukungan utama saat kita menua, dan anak-anak sering kali menjadi penopang yang bisa diandalkan.

Dalam hal ini, keputusan untuk tidak memiliki anak bisa jadi mengundang pertanyaan “Siapa yang akan merawat kita nanti?

Jadi, apakah menjadi childfree adalah keputusan yang kurang bijak? Jawabannya tergantung pada bagaimana kamu memandang masa depan dan apa yang kamu anggap penting dalam hidup.

Setiap pasangan memiliki hak untuk memilih jalannya sendiri, asalkan mereka sudah memikirkan dengan matang segala kemungkinan yang akan datang. Kebebasan itu penting, tetapi bijaksana dalam memilih jalan hidup juga tak kalah penting.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak