Tahukah kamu bahwa pendidikan anak-anak usia dini adalah bermain sambil belajar?
Pendidikan merupakan komponen penting bagi anak-anak, namun ada banyak cara yang lebih menarik, yaitu bermain sambil belajar. Gaya ini tentunya dapat dilakukan di luar pendidikan formal (taman kanak-kanak), yaitu dalam keluarga, lingkungan bermain, dan melalui teknologi.
Menurut Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup saat tumbuh kembangnya anak-anak. Pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat, dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Secara singkat, hal ini diartikan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi manusia, karena dalam pendidikan, ada pengetahuan yang bisa menjadi bekal untuk setiap tugas dan pekerjaan yang kelak akan dilakukan. Begitu pula juga dengan pendidikan untuk anak usia dini, yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar mereka di masa mereka bertumbuh dan berkembang.
Kini ada berbagai cara untuk membentuk anak semakin cerdas dan aktif di setiap kegiatan, tentunya lewat pendidikan yang dapat dilakukan di luar sekolah, yaitu di dalam keluarga dan lingkungan bermain anak-anak.
Banyak cara yang bisa dipilih, misalnya mengenalkan warna, bentuk-bentuk, mengenalkan anggota tubuh, menghitung mainan si kecil, menggambar dan mewarnai dengan krayon, bermain playdough, membaca buku cerita bersama, bermain balok dan puzzle, hingga menyanyi lagu anak-anak.
Zaman sekarang sudah banyak anak yang fasih menggunakan teknologi, seperti handphone, tab dan komputer. Orangtua sebaiknya tak khawatir secara berlebihan mengenai dampak yang dapat terjadi, asal mereka selalu berusaha menyaring setiap aplikasi situs atau web dengan bijak, dan memberikan batas waktu bermain untuk anak-anak.
Sebagai orangtua, kita dapat memberikan edukasi yang menyenangkan di dalam gadget, contohnya men-download aplikasi yang berunsur pendidikan. Ada aplikasi Youtube Kids game, yang menggunakan strategi seperti maincraft, baby bus, video lagu anak dan masih banyak aplikasi yang manfaatnya sangat baik bagi anak.
Sedangkan di lingkungan bermain, banyak yang dapat dilakukan dengan teman sebaya, seperti bermain bola yang dapat membentuk karakteristik anak yang solid dan mau bekerja sama, bermain petak umpet yang dapat meningkatkan keberanian anak dan rasa percaya diri, atau mengikuti kegiatan di lingkungan rumah.
Mengikuti aneka lomba seperti perayan hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus pun juga disarankan. Biasanya anak-anak senang ikut parade menghias sepeda, lomba makan kerupuk, atau lomba balap karung, yang dapat meningkatkan rasa kompetitif pada anak.
Tentunya jangan melupakan pendidikan informal di sekolah. Pendidikan ini akan menyempurnakan pendidikan di luar sekolah.
Dengan pendidikan formal maupun informal yang tepat, maka hal ini dapat memperkuat mental, fisik dan disiplin, mengenalkan tanggung jawab, membangun jiwa sosial dan jaringan pertemanan, mengembangkan sikap dan kepribadian secara profesional.
Sebaliknya, jika pendidikan tidak dilakukan pada anak sedini mungkin, maka hal ini bisa menimbulkan sejumlah gangguan di usia selanjutnya. Misalnya emosi yang tidak terkendali atau tidak beraturan, kurang bertanggung jawab, menjadi penakut atau pemalu, tidak mau mencoba hal baru, pola pikir lebih lambat dibanding anak yang diberikan pendidikan sejak dini, susah bersosialisasi dengan teman sebaya dan masih banyak lagi.
Nah, demi generasi cerdas yang akan datang, ayo lawan kemalasan dan ajak anak-anak bermain sambil belajar.
Pengirim: Lidia Yohana, London School of Public Relations