Batu-batu menyerupai buatan tangan manusia terlihat di sekitar jam matahari kuno di Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kediri, Jawa Timur. Diduga, ada beberapa benda kuno lainnya di sekitar jam matahari peninggalan masa lalu itu.
Jam matahari kuno sendiri berwujud menyerupai tugu, dan diyakini sebagian warga setempat sebagai benda penunjuk waktu berdasarkan pergerakan bayangan pada masa lalu.
Fakta di lapangan, bentuk keempat sisi di permukaan paling atas jam matahari tersebut, menunjukkan arah barat, timur, selatan dan barat yang tepat, berdasarkan pengamatan kompas.
Disebutkan Pelda Sunarto, Babinsa Koramil Kandangan, Senin (1/10/2019), ada batu kecil berbentuk segi empat berukuran 28 centimeter sama sisi terlihat di saluran irigasi pertanian milik warga. Batu terletak tidak jauh dari keberadaan jam matahari kuno.
Batu tersebut terbentuk, kemungkinan ada campur tangan manusia, atau sengaja dibuat. Sangat kecil kemungkinan, apabila batu itu terbentuk oleh faktor alam, karena keempat sisinya berukuran sama persis.
Selain itu, ada lubang kecil sedalam 2 centimeter dengan diameter 6 centimeter. Lubang tersebut seperti sengaja dibuat, karena di atas permukaannya ada goresan yang menyerupai ukiran.
Kondisi batu tertanam ditanah, diperkirakan wujud aslinya sedikit memanjang k edalam, karena ketika digerakkan, posisinya cukup kokoh.
Di tempat yang berbeda, ada batu kecil berukuran panjang 22 centimeter dan lebar 19 centimeter, namun dilihat dari bentuknya, agak diragukan, apakah saat proses terbentuknya ada campur tangan manusia atau faktor alam.
Batu itu terletak dipinggir sungai, dan jaraknya berdekatan dengan salah satu punden (cikal bakal desa). Tidak ada goresan apapun menyerupai ukiran sama sekali dipermukaan batu, bentuknya agak sedikit oval, dan bisa dijumpai pada batu-batu biasa.
Selain batu kecil tersebut, ada batu kecil lainnya yang tergeletak ditengah perkebunan jagung. Bentuk batu itu sama dengan batu yang tertanam disaluran irigasi pertanian, terlihat seperti ada campur tangan manusia dalam proses pembentukannya.
Keempat sisi batu tersebut berukuran 16 centimeter, dan diatas permukaannya ada goresan menyerupai ukiran. Batu itu tertanam cukup kokoh, kemungkinan ukuran aslinya lebih besar dari yang terlihat dipermukaan tanah.
Kedua batu tersebut, belum dapat dipastikan, benar tidaknya batu kuno ini hasil buatan manusia masa lalu, karena belum ada identifikasi maupun keterangan resmi dari otoritas yang berwenang.
Salah satu komunitas pecinta benda-benda peninggalan masa lalu, Damar Panuluh Nusantara, Rianto, menyebutkan memang ada kemungkinan ada benda-benda kuno lainnya disekitar keberadaan jam kuno matahari.
Apalagi, tidak jauh dari jam matahari itu, ada situs kuno Gentong Bioro, yang terdiri dari gentong, batu panjang peramu obat berbentuk dakon, dan tugu atau prasasti. (dodik)