Penggunaan media sosial saat ini dapat diibaratkan seperti makanan sehari-hari. Bahkan tak sedikit orang yang lebih nyaman 'hidup' dalam media sosial dibandingkan berinteraksi secara langsung.
Sama halnya dengan kehidupan nyata, proses sosialisasi melalui media sosial juga tidak terlepas dari ujaran kebencian atau yang biasa disebut dengan hate speech. Ujaran kebencian tersebut dapat berupa banyak hal seperti kata-kata tidak pantas, menjelekkan, hingga pencemaran nama baik.
Banyaknya konsumsi masyarakat terhadap media sosial membuat fenomena hate speech juga kian meningkat dan kerap ditemui dalam banyak media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan media sosial lain.
Jika terus dibiarkan, hal ini akan menjadi bencana tersendiri dalam lingkup media. Bahkan tak jarang ditemui bahwa ujaran kebencian yang dilakukan dalam media sosial terus berlanjut hingga menjadi masalah nyata yang berujung di pengadilan.
Jika kamu pernah menemui atau bahkan korban dari hate speech itu sendiri, berikut adalah tips bijak untuk menghadapinya.
1. Introspeksi diri
Jika ada orang lain yang membicarakan sesuatu tentang diri kita, cobalah untuk mendengarkan dahulu pendapatnya. Apabila yang dikatakan orang tersebut tentang diri kita itu benar, maka kita harus perbaiki agar menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, jika yang dikatakan adalah hal yang salah dan cenderung menghina, maka tidak perlu untuk ditanggapi lebih lanjut.
2. Jangan respons
Langkah pertama menghindari adanya hate speech adalah dengan tidak memberikan respon atau mengacuhkannya. Langkah ini dinilai efektif karena memang banyak hate speech yang dilontarkan hanya semata-mata untuk mendapatkan perhatian.
3. Memaafkan
Sebagai pengguna yang bijak, sudah sepantasnya kita menerima apapun konsekuensi dari penggunaan media sosial yang bebas. Berbesar hati untuk memaafkan para pelaku hate speech adalah salah satu tindakan yang tepat untuk menghindari adanya pertikaian dan hal tidak diinginkan lainnya. Dengan memaafkan orang lain juga dapat menghindarkan kita dari perasaan dan perilaku negatif.
4. Alihkan perhatian
Memberikan perhatian pada sesuatu yang tidak diperlukan sama halnya dengan membuang-buang waktu. Kita tidak perlu terfokus pada apa yang dikatakan orang lain tentang keburukan kita. Fokuskan perhatian ke hal-hal yang jauh lebih bermanfaat akan membuat perasaan menjadi lebih tenang.
5. Delete, Mute, Block
Jika metode sebelumnya belum juga menyelesaikan masalah, kita dapat manfaatkan fitur block, mute dan delete yang disediakan di berbagai media sosial untuk menyaring informasi yang ingin dan tidak ingin kita baca.
Tindak ujaran kebencian kerap tidak terlihat, terkadang korban tidak sadar bahwa dia adalah korban dari ujaran kebencian tersebut. Oleh karena itu, bangun kesadaran diri Anda untuk meminimalkan maraknya tindakan ujaran kebencian di media sosial dengan membantu korban atau diri sendiri melaporkan jika mengalami tindak ujaran kebencian.