Hubungan cinta yang sehat, adalah yang bisa sama-sama membuat kamu dan pasangan bahagia, saling mendukung satu sama lain, serta memberi kesempatan bagi kalian untuk tumbuh bersama. Sementara hubungan yang toksik, seringnya malah bikin kamu sengsara, tertekan, rendah diri, dan banyak hal buruk lain.
Salah satu yang menyebabkan kamu bisa terjebak dalam hubungan yang toksik, adalah berpasangan dengan tipe orang yang manipulatif. Berikut ini beberapa tanda dari pasangan yang manipulatif. Cek segera!
1. Playing victim
Ciri pertama dari pasangan yang manipulatif, adalah senang sekali berlaku sebagai korban. Meski sudah jelas-jelas salah, ia merasa dirinya tidak bersalah, malah kalau sudah begitu lihai, bisa membuatmu yang jadi pihak ‘terdakwa’.
Misalnya ketika dia berkata kasar padamu, dia nggak akan mengaku bahwa itu salah. Melainkan menyalahkanmu, telah berbuat hal yang ia tidak suka, kemudian ia jadi marah dan berkata kasar.
2. Berusaha mengendalikanmu
Pasangan yang manipulatif, akan berusaha memiliki dirimu seutuhnya. Ia tidak suka jika orang lain turut kamu perhatikan. Dan caranya yang bakal ia lakukan pun bermacam-macam.
Salah satunya dengan berusaha menjadikan trauma di masa lalu sebagai alasan untuk membatasi pertemananmu. Melarangmu berteman dengan lawan jenis, karena dulunya ia pernah dikhianati mantan yang berselingkuh dengan temannya. Permintaannya itu nggak masuk akal, tapi kerap karena kamu cinta, akhirnya menurutinya.
3. Membuatmu rendah diri
Cara orang manipulatif untuk ‘mengangkat’ dirinya adalah dengan terlebih dahulu menjatuhkan orang lain, tak peduli jika itu pasangannya sendiri. Ia sangat mengenali kelemahanmu, dan berusaha mengeksploitasi demi keuntungannya.
Kelemahanmu itu selalu berusaha ia angkat, supaya kamu nggak lagi percaya diri. Dan akhirnya melihatnya seperti seorang malaikat penyelamat, karena telah berusaha membuatnya jadi lebih baik. Padahal, sih dia sengaja merusak kepercayaan dirimu, supaya citranya jadi terangkat di matamu.
Pasangan manipulatif jangan kamu remehkan, karena bisa merusak kehidupan pribadimu. Jika kamu kukuh bersamanya, ia akan terus mengontrol dirimu, sampai kamu kehilangan jati diri dan tak bisa lagi mandiri. Hidupmu jadi bergantung padanya. Makanya, waspadalah!