Beberapa penulis banyak yang mengeluhkan soal perdagangan buku bajakan yang marak terjadi di pasar e-commerce. Aktivitas ini tentunya merugikan penulis buku yang sudah bersusah payah menghasilkan karya.
Keinginan untuk membaca kerapkali tidak disadari dengan kesadaran untuk menghargai hak penulis atas karyanya. Pembahasan soal buku bajakan ini juga sempat ramai dibicarakan di media sosial.
Hal ini banyak dipersoalkan, pasalnya buku bajakan yang beredar secara gratis di internet maupun yang dijual murah tidak membayar pajak, royalti dan menyalahi hak atas kekayaan intelektual seseorang.
Sayangnya, masyarakat masih sering tergoda untuk membeli produk ilegal ini karena harganya yang murah meriah atau dapat mereka dapatkan dengan gratis di internet. Banyak yang berdalih, harga buku seharusnya diturunkan agar terjangkau bagi semua orang. Dengan demikian, tak ada lagi yang tertarik membeli buku ilegal ini.
Namun sebenarnya ada banyak cara yang bisa dijadikan alternatif untuk membaca buku secara legal tanpa mengeluarkan banyak biaya atau bahkan gratis. Kita bisa memanfaatkan situs atau aplikasi daring yang kini banyak tersedia.
Berikut 5 contoh situs dan aplikasi penyedia banyak buku digital yang bisa kita manfaatkan dibandingkan dengan membaca buku hasil bajakan.
1. Aplikasi iBI Library
Aplikasi yang juga tersedia dalam versi dekstop melalui laman ibilib.moco.co.id ini adalah layanan perpustakaan digital milik Bank Indonesia. Produk ini berbasis media sosial yang dilengkapi dengan e-reader untuk membaca e-book.
Aplikasi ini memiliki ribuan judul buku berbahasa Indonesia dari berbagai genre. Koleksinya beragam mulai dari bahasa, TOEFL, IELTS, komputer, psikologi, agama, hobi, entrepreneur, fiksi, dan non-fiksi.
Karya penulis populer termasuk novel karya Ahmad Fuadi, Dewi Lestari dan Eka Kurniawan juga bisa ditemukan dalam layanan ini. Buku bisa dipinjam dengan gratis untuk dibaca di gadget masing-masing.
2. Aplikasi iPusnas
Aplikasi ini merupakan produk digital dari Perpustakaan Nasional untuk memudahkan pembaca di seluruh Indonesia. Kelebihannya, aplikasi ini bisa digunakan secara online maupun offline.
Setidaknya ada 150 penulis karya sastra Indonesia yang karyanya tersedia di aplikasi ini. Selain itu, banyak pula buku terjemahan karya penulis dunia yang populer. Kita bisa membaca buku dengan menjadi anggotanya dan mendapatkan kemudahan meminjam buku dalam versi e-book.
3. Google Books
Sebagai mesin pencarian terbesar di dunia saat ini, Google jelas punya koleksi buku yang amat banyak. Kita bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan bacaan yang diinginkan.
Cara mendapatkannya juga sangat mudah, cukup dengan mengetik keywords soal buku tersebut. Sayangnya, tidak semua buku yang tersedia dapat dinikmati secara gratis, ada beberapa judul yang berbayar.
Agar tidak harus mengeluarkan biaya, pengguna bisa ubah preferensi buku dari “Any books” menjadi “Free Google e-Books”. Pengaturan ini akan membatasi pencarian kita hanya pada buku yang gratis saja.
4. Open Library
Situs ini menyediakan setidaknya 1 juta e-book secara gratis untuk dibaca oleh publik. Semuanya bisa diunduh dengan mudah dalam beberapa format sekaligus yaitu EPUB, DJVU, MOBI, dan PDF.
Kelebihannya, Open Library bermitra dengan banyak toko buku untuk memungkinkan kita meminjamnya secara online. Oleh karena itu, ada begitu banyak genre buku yang tersedia di laman ini termasuk buku untuk anak-anak.
5. Project Gutenberg
Situs ini adalah salah satu favorit para pecinta buku di seluruh dunia. Hadir sejak tahun 1971, perpustakaan digital ini merupakan salah satu pelopor layanan buku daring.
Setidaknya ada 56.000 judul buku yang tersedia untuk dibaca oleh publik secara legal. Koleksinya bisa diunduh dalam beberapa format yaitu EPUB, MOBI, dan TXT.
Kelebihan lainnya, laman ini memungkinkan buku untuk disimpan langsung ke penyimpanan pribadi seperti Dropbox, Google Drive, dan OneDrive.