Etika berdoa meliputi akhlak atau tatakrama dan sopan santun kita ketika berdoa. Hal ini penting sebab posisi kita ketika berdoa sebagai orang yang butuh pertolongan.
Kepada manusia saja kita menjaga akhlak, lebih-lebih kepada orang yang kita butuhkan bantuannya. Maka, terlebih lagi kepada Tuhan yang menciptakan kita.
Berikut 5 etika dalam berdoa:
1. Dalam keadaan suci dari hadas
Alangkah baiknya sebelum berdoa kita berwudu terlebih dulu. Berdoa dalam keadaan berhadas (tidak suci), boleh-boleh saja. Namun, menurut etika berdoa lebih baik dalam keadaan suci, bahkan kalau bisa dalam keadaan badan bersih dari segala kotoran dan najis.
Aturan umum dalam beribadah sebenarnya mengharuskan kita untuk bersih dan suci, termasuk dengan ibadah doa. Sebagaimana sabda Nabi:
"Barang siapa yang berwudu dengan memperbaiki wudunya, lalu salat dua rakaat, kemudian berdoa, maka pasti doanya akan dikabulkan. Segera atau tertunda." (HR. Thabrani)
2. Menghadap ke kiblat
Menghadapkan wajah dan badan ke arah kiblat saat berdoa hukumnya sunah. Artinya, seseorang ketika berdoa boleh menghadap ke arah mana saja, namun yang paling utama menghadap ke kiblat. Rasulullah telah memberi tuntunan bagaimana cara berdoa yang baik, salah satunya yaitu dengan menghadap ke kiblat.
"Sesungguhnya bagi setiap sesuatu ada pemimpinnya, dan pemimpinnya majelis adalah menghadap ke kiblat." (HR. Thabrani)
3. Mengangkat kedua tangan lalu mengusapkannya ke wajah
Mengangkat tangan merupakan simbol dari sebuah permintaan. Maka, saat berdoa hendaknya kita menengadahkan tangan sebagai tanda bahwa kita benar-benar memohon kepada Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya ketika berdoa, maka beliau tidak menutupnya hingga beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya tersebut." (HR. At-Turmudzi)
4. Merendahkan diri, penuh kekhusyukan
Merupakan sebuah keharusan kita merendahkan diri kepada Allah ketika berdoa. Kedudukan kita di hadapan Allah begitu rendah, sebab banyaknya kekurangan dan kelemahan kita. Hanya Allah yang Kuasa atas segala sesuatu, sementara kita tidak punya kemampuan apa-apa di hadapan-Nya.
Allah berfirman, "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut." (QS. Al-A'raf: 55)
5. Berdoa dengan suara yang lirih
Allah berada sangat dekat dengan hamba-Nya. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya melebihi si hamba dengan urat nadinya. Dengan demikian, ketika berdoa hendaklah dengan suara yang lirih. Lirih adalah suara yang tidak amat keras. Jika berdoa dilaksanakan dengan sendirian, maka tolok ukur suara lirih adalah bisa didengar oleh diri sendiri. Sementara jika doa dilakukan dengan berjamaah, maka pengertian suara lirih adalah bisa didengar oleh orang yang mengamininya.
Demikianlah lima etika atau adab dalam berdoa yang perlu kita amalkan ketika sedang bermunajat kepada-Nya. Semoga doa-doa kita yang terpanjatkan diterima oleh Allah.