Ketika seseorang memasuki usia dua puluhan, akan ada banyak sekali tuntutan dan kenyataan hidup yang mulai menghampiri. Mulai dari tuntutan untuk hidup mandiri, hingga ekspektasi dari orang terdekat mengenai masa depan seperti apa yang harus kita pilih.
Ditambah dengan semakin banyaknya orang-orang baru, hal-hal baru, serta lingkungan baru yang kita temui. Hal ini terkadang membuat kita merasa cemas, jangan-jangan kita tertinggal terlalu jauh dari orang lain. Rasanya, kita hanya berjalan di tempat, sementara orang lain sudah berlari kencang.
Usia dua puluhan memang rentan terhadap berbagai pikiran negatif dan kecemasan. Namun, jika kamu sedang berada di fase ini, percayalah bahwa segala kesulitan pasti akan berakhir. Dengan pola pikir yang benar dan positif, kita dapat mengurangi rasa cemas tersebut.
Berikut ini adalah beberapa pola pikir yang bisa kamu lakukan agar kehidupanmu tetap tenang di usia dua puluhan.
1. Orang-orang akan datang dan pergi
Setiap pertemuan pasti selalu diiringi dengan perpisahan. Setiap orang yang kita temui, pasti pada akhirnya juga akan berpisah dengan kita. Jangan terlalu fokus pada kepergian seseorang, tetap berpegang teguh bahwa di balik setiap perpisahan, selalu ada pertemuan baru yang menghadang di masa depan nantinya.
Kesedihan karena berpisah dengan seseorang pasti akan tergantikan dengan kebahagiaan sebuah pertemuan atau kedatangan yang lain. Hingga akhirnya kita sadar bahwa semua yang ada di dunia ini bersifat sementara, termasuk pertemuan dan perpisahan.
2. Bukan kewajibanmu untuk membuat orang lain senang
Jangan mengorbankan perasaan sendiri hanya untuk membuat orang lain merasa senang. Menjadi seorang people pleaser hanya akan membuat kamu kelelahan baik secara fisik maupun mental. Kamu akan dituntut untuk selalu menampilkan wajah ceria dan berusaha membuat orang lain tersenyum.
Ingat, kamu bukan badut, kamu bebas mengekspresikan perasaan kamu yang sebenarnya. Kebahagiaan itu sifatnya pribadi. Jika kamu berusaha membuat orang lain bahagia sedangkan kamu sendiri tidak merasakannya, kamu hanya membuang-buang energimu.
3. Jangan mengingkari kegagalan dan penolakan
Di usia dua puluhan, kita mulai kenyang dengan pahitnya kegagalan demi kegagalan yang terus menghampiri serta berbagai macam penolakan yang datang. Sama seperti kebahagiaan dan kesedihan, kegagalan dan penolakan juga dua hal yang pasti akan selalu datang dalam kehidupan manusia.
Perasaan sedih, malu, kecewa, dan menyesal memang wajar dirasakan ketika kita menerima kegagalan atau penolakan. Namun, jangan sampai hal ini membuat kita berhenti dan takut kembali mencoba. Ingat, jangan jadikan kegagalan sebagai batu penghalang untuk terus maju.
Itulah tiga pola pikir yang bisa kamu terapkan untuk membuat hidupmu di usia dua puluhan tetap tenang dan terhindar dari rasa cemas yang berlebihan. Tertarik untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?