Sirkuit Mandalika menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Berita bahwa sirkuit ini akan menjadi arena balapan MotoGP sudah menjanjikan banyak hal. Bahkan salah satu pembalap tersohor Marc Marquez juga sudah mendarat di tanah air untuk menjalankan tugasnya sebagai pembalap diikuti peserta balapan lainnya.
Karena itu banyak netizen yang berharap penuh agar Sirkuit Mandalika ini berhasil memenuhi ekspetasi pembalap dan acara mereka berjalan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu para panitia Mandalika diharapkan dapat bekerja sebaik dan seprofesional mungkin demi kelancaran hari H balapan MotoGP.
Ada banyak hal yang harus disiapkan dengan matang oleh panitia. Mulai dari akomodasi pembalap, keamanan sirkuit, kenyamanan stadium penonton, basecamp setiap tim pembalap, kelengkapan alat dan peralatan, dan tentu saja makanan.
Bicara tentang makanan maka tidak ada salahnya jika panitia menyediakan makanan khas Nusantara untuk para pembalap. Tidak harus jadi makanan utama mereka kok, bisa dijadikan seperti foodcourt atau dijajakan di luar area sirkuit. Dari sekian banyaknya panganan nusantara, berikut empat panganan yang cocok dijajakan di Sirkuit Mandalika.
1. Gorengan
Sudah jelas makanan satu ini tak boleh dilupakan. Jika panitia atau pengurus Mandalika melupakan makanan satu ini, kebangetan banget, sih. Para pembalap-pembalap tersebut harus merasakan nikmatnya sajian satu ini. Mereka harus mencicipi krenyesnya bakwan, tahu isi, risoles isi wortel kentang, tempe goreng bertepung tebal, legitnya ubi goreng, manisnya pisang goreng, dan kenyalnya cireng.
Tentu saja esensi utama dari panganan ini adalah kadar micin yang nggak ngotak yang harus menyentuh lidah para pembalap. Jangan lupa tambahkan cabe rawit dan biarkan mereka menikmati asupan micin di tubuh mereka.
Nggak sulit kok membawa gorengan kesini. Kalau panitia mau sedikit mengeluarkan dana untuk menyewa penjual gorengan, ya, kenapa tidak. Atau kalau ogah keluar dana lagi, maka panitia bisa menunjuk beberapa orang di timnya untuk belajar bikin gorengan. Sama-sama diuntungkan bukan?
2. Nasi goreng
Well, sudah jelas bahwa panganan negeri kita berbeda 180 derajat dengan panganan di tempat asal masing-masing pembalap. Mulai dari bentuk, tekstur, citarasa, dan penyajian. Namun bukan berarti tidak ada makanan kita yang nggak cocok untuk mereka. Ada satu makanan yang pasti dapat dinikmati semua pembalap, yakni nasi goreng.
Makanan ini berkali-kali menempati urutan sepuluh besar makanan terenak di dunia. Pastinya di tempat asal setiap pembalap ada yang namanya nasi goreng. Lidah mereka pasti bisa menerima nasi goreng kita, apalagi penggunaan rempah-rempah yang brutal akan menambah cita rasa kenikmatan.
Nasi goreng yang dipadukan dengan telur ceplok, tambahkan potongan tomat, potongan timun, suwiran ayam, dan terakhir bawang goreng. Sungguh makanan yang pas untuk dilahap setelah lelahnya balapan.
3. Bakso
Pada umumnya saat pembalap pasti akan menghindari makanan yang berat-berat. Tapi mereka juga ingin makanan yang enak dan mengenyangkan. Jika nasi dirasa terlalu berat atau gorengan yang terlalu asin, maka bakso adalah jawaban yang tepat.
Bola daging yang disiram dengan kuah kaldu ditambah mie kuning atau bihun ini akan menjadi menu yang cocok sekali dimakan sebelum balapan. Setiap pembalap pastinya pernah memakan bakso dan sudah dipastikan makanan satu ini akan menyatu dengan sempurna di lidah mereka. Selain itu mereka juga bisa memilih beberapa jenis bakso, seperti bakso mercon atau bakso telur. Hmm, sedap.
4. Mie ayam
Seandainya pembalap ini menolak gorengan, nasi goreng, dan bakso maka hanya ada satu opsi lagi yang bisa ditawarkan untuk mereka. Mie ayam! Kuliner yang menjadi favorit semua orang ini pastinya akan menarik perhatian pembalap untuk melahap.
Siapa sih yang nggak suka dengan mie? Thor saja kalau ditawarkan mie pasti tidak menolak. Teksturnya yang kenyal, rasa kuah yang gurih dan potongan ayam kecap juga menjadi menu yang cocok untuk mereka makan di malam hari sambil menikmati indahnya pemandangan sirkuit Mandalika.
Nah, tidak ada salahnya bukan menyajikan panganan nusantara kepada pembalap? Marquez saja mungkin akan berwisata kuliner disana. Ketimbang makan nasi kotak melulu, panganan diatas adalah alternatif yang bisa ditawarkan panitia kepada pembalap.
Bukan hanya itu jika salah satu pembalap ini ternyata begitu menyukai salah satu makanan diatas, mereka akan mempromosikannya secara gratis di negara asal! Dengan begitu secara langsung juga mendorong eksistensi kuliner Indonesia di mata global. Hidup kuliner nusantara!