4 Penyebab Perceraian yang Sering Disepelekan

Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
4 Penyebab Perceraian yang Sering Disepelekan
ilustrasi perceraian.[freepik.com/freepik]

Tidak ada seorang pun yang ingin pernikahannya berantakan. Namun siapa sangka bahwa tidak semua orang kuat menjalani ujian yang ada dalam pernikahan

Ujian dalam pernikahan tidak selalu dilatarbelakangi oleh hal atau masalah yang besar. Bahkan seringkali akar permasalahan itu muncul dari hal-hal yang seringkali disepelekan. 

Lantas, apa saja hal yang sering disepelekan namun bisa menjadi penyebab perceraian?

1. Pernikahan dini

Kini, pernikahan dini sudah banyak terjadi. Hal tersebut seringkali dilumrahkan dengan banyak alasan. Dari menghindari zina, menikah karena kecelakaan, mau sama mau, dijodohkan, dan lain sebagainya. 

Namun, siapa sangka bahwa hal yang sering dilumrahkan tersebut bisa menjadi akar sebuah perceraian. Kenapa? Karena pernikahan yang dilakukan di bawah umur ketentuan, biasanya yang menjalaninya belum ada kesiapan secara mental. Padahal, akan ada masalah demi masalah yang harus disikapi dengan dewasa.

Umur yang belum matang biasanya akan membuat seseorang merasa tidak siap dengan beberapa ujian pernikahan, tanggung jawab yang besar, dan lain sebagainya. Sehingga pernikahan dini menjadi salah satu penyebab perceraian yang sering disepelekan, namun juga sering terjadi di lingkungan sekitar kita. 

2. Tidak punya backing finansial

Rumah tangga penuh dengan kebutuhan. Makanya, sangat penting untuk menyiapkan uang untuk kehidupan, tidak sekadar untuk pesta pernikahan sehari semalam. 

Banyak perceraian terjadi karena menyangkut ekonomi. Dan satu hal yang sering diremehkan adalah tentang backing keuangan. Misalnya, tabungan. 

Banyak orang yakin untuk menikah hanya karena memiliki sebuah pekerjaan. Padahal seiring berjalannya waktu pekerjaan tersebut tidak selalu bisa menjadi jalan hidup. Bisa saja ada masalah pekerjaan, bangkrut, PHK, ini dan itu. Dan membuat seseorang kehilangan pekerjaan, lalu menganggur. 

Menganggur setelah berumah tangga, menjadi hal yang sangat membuat seseorang merasa tertekan. Pasalnya, lapangan pekerjaan semakin sempit, namun kebutuhan setiap hari harus terpenuhi. Apalagi, kalau sudah memiliki anak. Tanggung jawab bertambah. 

3. Menutup ketika ada masalah

Menyikapi masalah dengan menutup masalah menjadi hal yang sering dilakukan oleh banyak orang. Tujuannya, dari menghindari pertengkaran, sampai ingin mempertahankan pernikahan. Ingat, tidak semua orang bisa bermain-main dengan rumah tangganya. Mungkin ada orang yang mudah sekali kawin-cerai. Namun tetap ada lho orang yang benar-benar berusaha untuk menikah sekali seumur hidup.

Sayangnya, diam atau menjadi orang yang tertutup ketika ada masalah tidak selamanya menjadi jalan mempertahankan rumah tangga. Bahkan tetap berpeluang menjadi penyebab perceraian. 

Seperti yang kita tahu bahwa setiap masalah bisa diatasi dengan dibicarakan. Apa yang salah dan bagaimana solusinya. Ketika masalah itu ditutup dan dibiarkan, maka semakin lama akan semakin parah. Tidak berhenti, malah hilang kendali. Tidak membuat kita bahagia, malah semakin tersiksa.

4. Campur tangan keluarga

Peduli dan ikut campur adalah dua hal yang berbeda. Banyak orang yang turut ikut campur dalam rumah tangga orang lain dengan alasan merasa peduli sebagai keluarga. Sayangnya, hal tersebut bukanlah membantu, hanya mengganggu. 

Campur tangan keluarga hanya akan membuat sebuah keluarga kecil menjadi berantakan karena tidak memiliki ruang dan privasi untuk mengatasi masalahnya sendiri, untuk membangun keluarga yang diimpikannya sendiri. Dan hal tersebut seringkali menjadikan rumah tangga berada di ujung tombak perpisahan. 

Itu dia 4 hal yang sering disepelekan, namun bisa menyebabkan perceraian. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak