Sudah pasti kita pernah mengalami komunikasi toxic dengan orang lain atau bahkan kita sendiri yang memulai komunikasi tidak sehat tersebut. Di bawah ini ada 3 ciri yang menandakan bahwa komunikasi yang kamu jalin tidak sehat dan tentunya merugikan salah satu pihak.
1. Manipulasi
Kita semua mengetahui bahwa suatu hal yang berupa kebohongan, awalnya mungkin terasa begitu manis. Tapi pada akhirnya hal itu jauh lebih menyakitkan. Jangan berbohong kepada orang lain hanya untuk mendapatkan pengakuan dan pembelaan.
Jika kamu adalah orang yang dibohongi, orang yang membohongimu sudah bisa diprediksi bahwa selanjutnya ia bisa berbohong kembali. Untuk itu, jaga jarak dan jangan terlalu bersangkutan dengan seorang manipulator. Ia akan menuntut orang lain untuk menerima apa yang ia inginkan dan katakan. Jaga kesehatan mentalmu dengan tidak terlalu dekat dengan mereka.
2. Merasa paling benar
Hal yang kedua yaitu orang yang selalu merasa dirinya selalu benar. Perkataannya yang tidak boleh dibantah. Kamu harus selalu setuju dengan pendapatnya, jika tidak mungkin kamu akan dibenci. Itulah seseorang yang layak kamu jauhi.
Dia juga berkata dengan nada dan intonasi yang tinggi karena merasa dirinya paling tinggi. Sulit menerima masukan atau nasihat. Hakmu adalah mengatakannya saja, selebihnya ia mau berubah atau tidak itu keputusannya sendiri.
Mendiamkan seseorang karena suatu kesalahan sebenarnya bukan hal yang tepat. Memang iya saat kita marah dengan seseorang akan lebih baik jika pergi sejenak untuk menenangkan pikiran dan kembali berfikir dengan benar-benar tenang.
Namun, diam itu tidak untuk waktu yang lama. Jika kamu melakukan hal ini kepada pasanganmu, hal ini bisa membuat hubunganmu renggang. Katakan sebenarnya apa yang membuatmu marah dan ingatkan dia dengan baik jika dia memang berbuat kesalahan. Diam karena marah tidak membuat masalahmu cepat selesain Jadi, katakanlah apa yang memang membuatmu merasa tidak nyaman.
Sebuah komunikasi adalah kunci bagaimana kita bisa berteman dengan orang lain. Jaga komunikasi dengan baik dengan siapapun itu. Jika bertemu dengan orang yang tipe komunikasinya kurang sehat, kamu tetap berteman dengan mereka tapi tidak untuk menjadi teman dekat. Terkadang omongan lebih menyakitkan dari perilaku.