4 Hal yang Ada di Pikiran Seseorang saat Berselingkuh

Candra Kartiko | Septyarosa Syahputri
4 Hal yang Ada di Pikiran Seseorang saat Berselingkuh
Ilustrasi pasangan putus (Pexels/Rodnae Productions)

Selingkuh merupakan perbuatan jahat yang tidak dibenarkan sama sekali apapun alasannya. Tidak hanya menyangkut perasaan dan hubungan, selingkuh bisa berdampak besar pada psikologi hingga kehidupan pelaku dan pasangannya. Namun, nyatanya, masih banyak pasangan yang nekat berselingkuh meskipun tahu konsekuensinya.

Lantas, sebenarnya apa yang para pelaku fikirkan saat dirinya tengah menyelingkuhi pasangannya? 

1. Merasa dirinya diinginkan kembali 

Salah satu hal yang membuat seseorang nekat berselingkuh adalah merasa bahwa dirinya masih diingkan oleh orang lain. Menjalin hubungan bertahun lamanya, tentu akan menimbulkan rasa bosan, hingga terkadang rasa hampa. Hal ini, karena keduaya merasa sudah sama-sama memiliki.

Namun, rasa hampa ini yang pada akhirnya bisa memicu salah seorang pasangan mencari rasa bangga untuk diinginkan kembali seperti dulu. Sensasi yang muncul seperti di awal masa pendekatan, debaran saat bertemu, menanti kabar, dan bertukar pesan manis, yang mungkin sudah lama tidak dilakukan dengan pasangannya. 

2. Merasa selingkuh adalah hal lumrah yang bisa dicoba sesekali

Ada juga yang merasa bahwa selingkuh merupakan jeda dalam hubungan. Jeda yang bisa dilakukan sesekali demi merasakan sensasi menantang. Pelaku selingkuh mungkin menganggap bahwa berselingkuh adalah hal yang wajar, seperti mampir ke rest area tol untuk beristirahat sebelum melanjutkan kembali perjalanan.  

3. Merasa ekspektasinya akan hubungan yang sempurna terpenuhi 

Salah satu hal yang difikirkan seseorang saat berselingkuh, yakni, merasa ekspektasinya tentang cinta dan hubungan yang sempurna terpenuhi oleh hadirnya orang ketiga. Seseorang yang seingkuh tak jarang merasa ada gap besar antara ekspektasi dan realita dalam hubungan resmi yang ia jalani. Kehadiran orang ketiga selayaknya jadi angin segar untuk menambal kekecewaan akan realita yang tak sesuai ekspektasinya.

Padahal, tidak ada hubungan yang benar-benar akan terjalin sempurna tanpa masalah dan drama. Si pelaku akan merasakan hubungan terlarangnya lebih indah, hal ini, karena belum ada keburukan karakter satu sama lain yang terlihat. Baru manis di awal. 

4. Merasa jahat, kotor, dan berdosa, tapi, sulit diakhiri 

Namun, tak jarang, ada pelaku selingkuh yang merasa kotor, dan berdosa terhadap pasangannya. Mereka berfikir bahwa apa yang ia lakukan jahat dah tidak adil untuk hubungan yang sudah dibangunnya susah payah.

Namun, sayangnya kebanyakan pelaku selingkuh tidak tahu bagaimana cara mengakhirinya. Mereka tidak ingin ketahuan pasangannya, namun, juga kebingungan untuk memutuskan hubungan terlarangnya dengan si orang ketiga. Apalagi, jika perselingkuhannya pakai hati. Akan sangat berat untuk meninggalkan keduanya. 

Jenuh dan kecewa bukan menjadi alasan untuk berselingkuh. Tidak ada alasan yang dibenarkan untuk menyelingkuhi pasangan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak