Kamu ngerasa, gak sih? Semenjak pertengahan 2020, di mana Covid-19 sedang di puncak kejayaannya, ada banyak banget pasangan Indonesia yang memutuskan menikah sampai mengikuti akad massal di KUA. Di sisi lain, Pengadilan Agama pun dipenuhi dengan antrian orang-orang yang mengajukan kasus perceraian. Yang jadi miris, beberapa pasangan yang bercerai ini bahkan belum mencapai satu tahun pernikahannya.
Nikah bukan cuma soal ganti status di KTP, ya. Nikah itu ikatan yang menyatukan dua isi kepala yang berbeda dan menyambungkan dua pihak keluarga. Kamu gak pernah bisa menyamakan dunia pernikahan dengan masa pacaran. Itulah kenapa, sebelum memutuskan buat nikah, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu perhitungkan!
1. Keuangan
Jaman sekarang, istri gak selalu bergantung pada suami. Dari sini, kamu harus memutuskan siapa peran yang mencari nafkah? Apa pemasukkan udah sesuai dengan pengeluaran hidup berdua? Terus, mau ngasih orang tua, apa nggak? Dan pastikan kamu selalu menyisihkan uang untuk menabung dan biaya di luar dugaan.
Ah, iya! Saran, saya sih, kalo kamu bukan golongan sultan, lebih baik gelar resepsinya sederhana aja, ya. Kamu nikah buat mengarungi bahtera rumah tangga bareng doi. Dari pada menghabiskan uang puluhan juta dalam satu hari, mending kamu tabung buat kehidupan baru dan anak kamu kelak.
2. Tempat tinggal
Kalo ada rejeki, mungkin kamu bisa cicil rumah berdua, syukur-syukur udah punya. Kalo belum, sepakatkah buat ngontrak dulu? Inget, istri yang baik bakal menemani suami sesulit apa pun jalannya. Diusahakan jangan satu rumah sama mertua, deh ya. Karena serumah sama pasangan aja butuh beradaptasi. Tinggal bareng mertua hanya akan mempersulit kamu menciptakan ruang hangat bersama pasangan.
3. Anak
Ini penting! Apa kamu memutuskan punya anak, atau mau menunda? Berapa anak yang kamu dan pasangan mau? Jangan hiraukan apa kata orang, apa lagi buru-buru karena dimintain cucu. Jadi orang tua itu gak mudah. Yang hamil 9 bulannya pun cuma seorang. Sangat penting para suami buat memastikan kesiapan istrinya. Inget, ya, anak gak bisa milih pada orang tua mana mereka ingin dilahirkan, tapi kamu bisa memutuskan akan menjadi orang tua terbaik buat mereka.
4. Pembagian tugas rumah tangga
Yang ini sepele, tapi bakal jadi rutinitas sampai menimbulkan masalah-masalah kecil. Suami yang baik gak akan membiarkan istri mengerjakan semuanya. Ada saat di mana istri minta tolong soal gas bocor, pasangin galon, sampai ganti lampu yang mati.
Setelah punya anak, ada baiknya istri memberi pengertian pada suami kalo perhatiannya kini terbagi dua. Jadi, suami bisa mengerti dan selektif menuntut sesuatu.
5. Agama
Nikah itu ‘kan tujuannya buat menyempurnakan agama. Jangan sibuk memperbaiki diri setelah nikah. Akan lebih baik kalo kamu dan pasangan tinggal menyempurnakan ibadah bersama. Minimal, kamu dan pasangan bisa mengenalkan Tuhan dan mengajarkan dasar agama kepada anak-anak kelak.
Umur gak jadi masalah selama kamu siap mental dan materi. Point-point di atas hanya gambaran kecil tentang dunia pernikahan. Nikah itu tentang susah senang bareng-bareng. Bukan pas susah malah pisah, wkwk. Semoga kita merasakan menikah bahagia sekali seumur hidup, ya. Cheers!