Romantis Hingga Posesif! Ini Dia 6 Gaya Mencintai Pasangan, Kamu yang Mana?

Candra Kartiko | Aditya Prayogi
Romantis Hingga Posesif! Ini Dia 6 Gaya Mencintai Pasangan, Kamu yang Mana?
ilustrasi pasangan (pixabay/Stocksnap)

Perasaan mencintai dan dicintai adalah anugerah terindah yang diidamkan-idamkan semua orang, karenanya seseorang dapat menjalani hidup secara utuh dan bahagia. Dalam menjalin suatu hubungan mesra, tiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan cinta mereka kepada pasangan. Gaya cinta yang paling umum kita jumpai di film-film bergenre romance adalah eros, yakni gaya cinta romantis. Namun, apakah kamu tahu bahwa masih ada gaya cinta lain yang dimiliki tiap pasangan? 

Seorang pakar psikologi bernama John Lee, memperkenalkan bagaimana gaya cinta dapat dianalogikan dengan palet/roda warna. Nah, gaya cinta yang dimaksud tadi terdiri dari eros, ludus, dan storge yang ditandai sebagai warna primer. Nah dari gabungan ketiganya ini menghasilkan gaya cinta lainnya berupa pragma, agape, dan mania sebagai warna sekunder.

Total terdapat 6 gaya mencintai pasangan yang mesti kamu ketahui, simak berikutnya dirangkum dari Psycho2go dan artikelnya. 

1. Eros, si paling romantis

ilustrasi pasangan (pixabay/Stocksnap)
ilustrasi pasangan (pixabay/Stocksnap)

Eros atau cinta romantis. Gaya mencintai eros biasanya memiliki perasaan mendalam dan cenderung intens satu sama lain. Mereka cenderung tergila-gila terhadap pasangannya seolah dunia milik mereka berdua dan biasa mengekspresikan perasaannya dengan pasangan secara fisik maupun emosional. Si cinta romantis menganggap hubungannya dengan pasangan sangat berarti dan ideal untuk dibawa ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan. 

2. Ludus, si tukang main-main

ilustrasi bertengkar (pixabay/Ryan Mcguire)
ilustrasi bertengkar (pixabay/Ryan Mcguire)

Ludus atau cinta main-main. Gaya mencintai ludus biasanya takkan membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius dan tidak ada komitmen yang memikat keduanya sehingga dipastikan tidak akan bertahan lama. Gaya mencintai ini lebih didasari oleh perasaan ingin sekedar bersenang-senang dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. 

3. Storge, si kawan baik

ilustrasi pasangan (pixabay/takmeomeo)
ilustrasi pasangan (pixabay/takmeomeo)

Storge atau cinta kawan baik. Gaya mencintai storge biasanya adalah orang-orang yang ingin membawa hubungan mereka dan pasangan lebih ke fungsi keakraban, alih-alih romantis. Mereka biasa melihat dan memperlakukan pasangannya bak teman karib. Gaya cinta storge didasari karena mereka memang merupakan teman sejak kecil atau teman karib, yang kemudian saling jatuh cinta. Tak seperti ludus, mereka memiliki keinginan untuk saling memiliki dan berkomitmen untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. 

4. Pragma, si cinta bersyarat

ilustrasi bertengkar (pixabay/Robinsonwobjick)
ilustrasi bertengkar (pixabay/Robinsonwobjick)

Pragma atau cinta bersyarat. Gaya mencintai pragma biasanya cukup bersyarat, apabila kebanyakan kita mengenal cinta sebagai suatu perasaan yang dipengaruhi oleh pelepasan zat kimia di otak sehingga memunculkan perasaan ingin memiliki tanpa bersyarat, katakanlah kisah cinta romantis antara Romeo dan Juliet tanpa memandang status sosial mereka. 

Nah sebaliknya, mereka dengan gaya cinta pragma mesti memiliki pasangan yang sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan, lebih menomorsatukan logika. Contohnya, kisah raja-raja terdahulu yang menikahkan anaknya dengan anak bangsawan lain untuk tujuan diplomatik. 

5. Agape, si anti egois

ilustrasi pasangan (pixabay/3194996)
ilustrasi pasangan (pixabay/3194996)

Agape atau cinta tak mengharapkan apapun alias ikhlas. Gaya mencintai agape biasanya terjadi dikalangan remaja bucin yang dimabuk asmara. Mereka kerap menunjukkan sikap tidak mementingkan diri sendiri, cenderung setia, dan bahkan rela berkorban apapun demi membuat pasangannya selalu bahagia. Orang-orang dengan gaya mencintai agape terkadang kurang mementingkan dirinya sendiri, selain pasangannya. 

6. Mania, si paling posesif

ilustrasi pasangan (pixabay/pixel2013)
ilustrasi pasangan (pixabay/pixel2013)

Mania atau cinta posesif memiliki. Gaya mencintai mania terbilang toksik, karena cenderung mengekang kebebasan pasangan dan gampang terbakar cemburu. Terlebih, apabila si gaya cinta mania ini memiliki kepercayaan diri yang rendah dan mudah insecure, mereka bakal kerap membatasi ruang gerak pasangannya. 

Itulah tadi 6 gaya mencintai pasangan. Nah, kamu termasuk yang mana? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak