Decluttering adalah kegiatan mengurangi dan membersihkan barang-barang yang tidak berguna yang disimpan di dalam rumah maupun di sekitar kita. Istilah decluttering juga sempat dipopulerkan oleh Marie Kondo dalam bukunya yang berjudul "The Lifechanging Magic of Tidying Up". Dalam buku tersebut, Marie Kondo mendefinisikan decluttering adalah kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak memercikkan kebahagiaan bagi pemiliknya.
Kegiatan decluttering ini juga dipercaya mampu memberikan dampak positif terhadap mental dan psikis pelakunya. Seperti, menghemat waktu dan energi karena ada lebih sedikit barang yang harus dibersihkan nantinya, decluttering juga dapat mengurangi rasa stres karena dapat mengurangi kekacauan rumah tangga.
Yuk, bangun kesadaran akan rasa cukup pada diri kita. Semakin sedikit barang yang kita punya, semakin mudah kita fokus pada hal-hal yang lebih penting. Lantas apa saja barang-barang yang bisa kita singkirkan dengan harapan hidup kita jadi lebih bahagia setelahnya?
1. Pakaian dan aksesoris yang sudah tidak terpakai
Jika kita suka sekali mengoleksi pakaian maupun aksesoris dengan model yang beragam, ini waktu yang tepat untuk berhenti. Sebab, mengikuti tren itu tidak akan ada habisnya. Relakan pakaian yang sudah kekecilan atau sudah tidak terpakai untuk orang lain yang membutuhkan.
2. Kemasan bekas
Box handphone, sepatu, kardus barang elektronik, dan lainnya, kenapa kita masih menyimpannya? Yuk, ah move on. Pastikan hanya barang-barang yang layak kita pakai yang menjadi penghuni rumah kita.
3. Mainan yang rusak
Ini sama perlakuannya dengan kemasan bekas tadi. Buang saja yang sudah rusak. Jika perlu libatkan anak dalm proses declutteringnya, agar anak juga dapat belajar hidup minimalis.
4. Buku yang sudah tidak terpakai
Bagi sebagian orang, buku adalah barang yang paling sulit di decluttering. Fungsi buku itu untuk dibaca, jadi jika sudah tidak kita baca dan yakin tidak akan kita baca lagi suatu hari nanti untuk apa masih kita pertahankan dalam rumah kita. Yuk, kita pisahkan lalu kita jual atau hibahkan ke kerabat yang membutuhkan. Bisa jadi di tangan orang lain akan lebih berguna.
5. Make up kadaluwarsa atau skincare yang tidak cocok
Coba cek, mana yang sudah tidak dipakai dan sudah lewat masa expired-nya. Relakan untuk melepas mereka.
6. Alas kaki
Sama halnya dengan pakaian dan aksesoris, sandal atau sepatu yang sudah lusuh atau jarang sekali kita pakai sebaiknya disingkirkan saja. Menimbun alas kaki dalam lemari sepatu juga akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang dapat memicu penyakit kulit.
7. Peralatan rumah tangga yang memiliki fungsi sama
Kumpulkan semua peralatan yang jumlahnya lebih dari satu dan memiliki fungsi yang sama. Misalnya, penggorengan atau panci dengan ukuran yang sama, spatula, kabel-kabel, dan masih banyak lagi. Kemudian putuskan, jika yakin akan terpakai di kemudian hari maka boleh kita simpan. Sisanya bisa kita hadiahkan pada orang lain.
8. Struk pembayaran
Ada orang-orang yang rajin sekali mengumpulan struk belanja untuk di jadikan bahan laporan keuangan rumah tangga. Masalahnya, banyak dari kita yang merasa harus menumpuknya hingga berbulan-bulan. Padahal tulisan pada struk dapat hilang dengan sendirinya. Alih-alih menumpuknya menjadi sampah, lebih baik kita foto dan kumpulkan dalam satu folder khusus.
9. Barang kenangan
Memang, kita pasti punya barang-barang yang memiliki nilai sejarah untuk hidup kita. Seperti buku kehamilan, barang-barang bayi kita, gaun pesta pernikahan, surat cinta, pin, souvenir pernikahan sahabat, dan lain sebagainya. Namun, yang namanya kenangan itu akan selalu bertahan dalam memori otak kita. Kita bisa memfotonya terlebih dahulu untuk dapat dinikmati kenangannya lagi nanti.
10. Kebutuhan dapur yang sudah expired
Coba kita cek, bahan-bahan makanan di kulkas, rempah-rempah, bumbu-bumbu instan, atau perlengkapan membuat kue, pasti ada yang sudah tidak layak konsumsi. Segera sisihkan, buang, kemudian ganti dengan yang baru jika masih membutuhkannya. Sediakan stok secukupnya saja, jangan berlebihan.
Untuk yang belum pernah melakukan proses decluttering, sebaiknya jangan terlalu memaksakan. Tak perlu langsung semuanya sekaligus di singkirkan, kita bisa melakukan decluttering secara bertahap. Bisa dimulai dari barang-barang yang sebenarnya adalah sampah, seperti nota-nota pembelian atau makeup yang sudah kadaluwarsa.