5 Sikap Meminta Maaf yang Baik, Jangan Defensif!

Hayuning Ratri Hapsari | alamanda azis
5 Sikap Meminta Maaf yang Baik, Jangan Defensif!
Ilustrasi saat meminta maaf (Pexels)

Manusia tentunya adalah tempat salah dan khilaf, tak ada manusia di dunia yang belum pernah melakukan sebuah kesalahan. Umumnya ketika seseorang melakukan kesalahan terhadap orang lain, hal yang pertama dia lakukan adalah dengan meminta maaf.

Namun, tak jarang sebagian orang diantara kita belum memahami bagaimana sikap yang baik dalam melakukan permintaan maaf maaf.

Menurut Psikologi Harrier Lerner sikap meminta maaf yang tak tepat justru akan membuat hubungan emosional antara manusia akan menjadi lebih buruk.

Sebaliknya jika meminta maaf dengan sikap yang tepat justru hal tersebut akan membuat hubungan kita dengan seseorang dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, berikut ini kami sampaikan beberapa sikap yang tepat dalam meminta maaf.

1. Sungguh-Sungguh

Pada saat melakukan permintaan maaf, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan meminta maaf secara sungguh-sungguh. Kesungguhan dalam meminta maaf adalah bentuk pengakuan diri bahwa diri kita telah melakukan kesalahan.

Selain itu, meminta maaf dengan sungguh-sungguh merupakan tanda kita telah menyesal atas kesalahan yang telah kita lakukan tersebut.

2. Jangan Defensif

Sikap lain yang tepat dalam meminta maaf adalah mengakui kesalahan tanpa membela diri.

Mengeluarkan berbagai alasan atas kesalahan yang telah kita lakukan dalam meminta maaf dapat membuat orang lain tidak mempercayai ketulusan kita dalam meminta maaf. Maka, hindarilah sikap membela diri pada saat Anda sedang meminta maaf.

3. Jangan Menyalahkan Orang Lain

Hal yang lebih buruk dari pada membela diri saat meminta maaf adalah dengan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah kita lakukan.

Menyalahkan orang lain pada saat meminta maaf tak memberikan hal yang positif pada diri kita, menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah kita lakukan justru hanya akan membuar diri kita terlihat sebagai pribadi yang kurang bertanggung jawab.

4. Jangan Berlebihan

Walaupun dalam meminta maaf kita perlu bersikap sungguh-sungguh, namun hal tersebut tidak lantas harus diwujudkan dengan sikap yang berlebihan.

Lakukanlah permintaan maaf dengan senatural mungkin dan tak terkesan berlebihan, jika permintaan dilakukan secara berlebihan maka hal tersebut hanya akan membuat kita nampak sebagai pribadi yang terlalu over.

5. Fokus pada Pihak yang Dirugikan

Kita harus memahami permintaan maaf bukan hanya sekadar untuk menghilangkan rasa bersalah dalam diri kita akibat kesalahan yang telah kita perbuat. Namun, kita juga harus fokus kepada pihak yang telah kita rugikan atau telah kita sakiti.

Ingat bahwa meminta maaf adalah sesuatu yang mudah kita ucapkan atau kita lakukan. Namun, bagi pihak-pihak yang telah kita rugikan atau telah kita sakiti, bagi mereka bisa jadi permintaan maaf kita memerlukan waktu dan proses untuk dapat diterima.

Nah itu tadi beberapa sikap meminta maaf yang baik. Semoga dengan sikap-sikap tersebut membuat permintaan maaf Anda dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak