Parents, apakah kalian sering pusing melihat rumah berantakan? Berkali-kali dibersihkan tapi beberapa menit kemudian sudah berantakan lagi dengan mainan anak-anak? Tenang, kalian bisa mulai melatih anak kalian untuk membersihkan bersama mainannya. Hal ini banyak manfaatnya loh, selain orang tua tidak capek secara fisik dan mental, anak juga akan berlatih tanggung jawab, mandiri, serta semakin mahir merapikan barang.
Agar pengajaran efektif, Parents dapat menggunakan mertode positive disipline atau disiplin positif. Ini adalah metode dimana orangtua mengomunikasikan pada anak secara langsung perilaku apa yang pantas, mana yang tidak pantas, dan konsekuensi dari perilaku yang mereka lakukan. Melansir dari goodenoughparents.id, Rabu (1/3/2023) bahwa terdapat 5 tips yang dapat dillakukan orang tua agar anak mau merapikan mainannya sendiri dengan pendekatan positive disipline. Berikut adalah 5 cara mengajak anak merapikan mainan.
1. Sediakan Sistem yang Mudah Dipahami Anak
Untuk membereskan mainan pastikan sistem yang jelas unuk anak. Seperti di mana meletakkan mainannya. Pakai konsep: semua ada tempatnya dan semua pada tempatnya.
Jadi anak tidak bingung harus dirapikan kemana mainannya. Apakah akan dimasukkan kedalam box besar. Apakah dikategorikan berdasarkan jenisnya. Ataukah di susun dalam rak. Jelaskan dahulu kepada anak.
2. Beri Contoh Pada Anak
Hal yang penting dilakukan adalah memberi contoh pada anak. Mereka akan melihat bagaimana orang tua membereskan mainan. Lebih baik lagi jika orang tua menjelaskan caranya juga. Seperti mengatakan, "Boneka ini kita simpan di rak ya kak?" atau "Kita harus hati-hati membereskannya. Kalau lempar nanti bisa rusak ya mainannya."
Namun yang harus dipahami bahwa contoh harus diterapkan berkali-kali, karena proses belajar anak tidaklah instan. Aksi kita harus berbicara lebih nyaring dari suara kita.
3. Libatkan Anak Sesuai Tahapan Usia
Jadi bukan anak langsung disuruh merapikan, tapi merapikan mainan masih dilakukan bersama-sama dengan kita. Dan berikan tugas seseuai dengan tahapan usia. Mulai dari hanya memasukkan mainannya ke tempatnya hingga kelak bisa mengembalikannya ke rak yang tinggi.
4. Bisa Ditambahkan Cara yang Seru dan Lucu
Mungkin mood anak kalian menjadi berubah saat bermain yang menyenangkan harus berakhir dan ia harus dihadapkan pada mainannya yang banyak dan berantakan. Nah saatnya Parents mengubah mindset ini ya. Buatlah membereskan mainan menjadi suatu yang menyenangkan.
Parents dapat mengatakan, "Kak, sudah waktunya si kelinci dan bebek bobo, ayo kita kembalikan ke tempatnya yuk!" atau, "Yuk kita parkir mobil-mobilannya agar rapi!"
5. Berikan Apresiasi
Saat anak sudah mau mencoba untuk membereskan mainannya jangan lupa berikan apresiasi pada anak atas usahanya. Meskipun mungkin pada awalnya masih lebih banyak porsi kita yang merapikan. Lalu katakan juga bahwa nyaman jika rumahnya sudah bersih. Berterimakasih atas usahanya telah membuat rumah kembali nyaman dan rapi.
Ingat, membangun kebiasaan adalah sebuah perjalanan yang tidak instan, jadi atur ekspektasi agar kalian tidak buru-buru berharap anak bisa langsung membereskan mainannya sendiri ya, Parents! Nanti makin anak bertambah usia dan kemampuan, Parents bisa mulai mengurangi porsi bantuan dan anak yang lebih banyak mengambil alih tugasnya secara mandiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS