Pecinta Kendaraan Lawas Wajib Tahu! 3 Oli Mesin yang Cocok untuk Mobil Tua

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Pecinta Kendaraan Lawas Wajib Tahu! 3 Oli Mesin yang Cocok untuk Mobil Tua
Mobil-mobil Klasik. (unsplash/valderramas sevas)

Kamu suka mengoleksi atau masih menggunakan mobil-mobil tua? Mobil tua ini sendiri merupakan mobil yang memiliki usia diatas 15 hingga 20 tahun. Hal ini berarti jika dihitung dari tahun 2025, mobil yang bisa dikategorikan sebagai mobil tua adalah kendaraan yang diproduksi pada awal tahun 2000-an atau bahkan jauh lebih tua.

Di Indonesia sendiri, mobil-mobil tua ini disebut sebagai mobil retro atau mobil yang mulai diluncurkan dan diproduksi pada dekade 1980-an hingga awal dekade 2000-an. Mobil tua mungkin akan cukup ketinggalan zaman dari segi teknologi dibandingkan mobil modern. Akan tetapi, pangsa pasar mobil-mobil tua ini tetaplah ada dan selalu memiliki penggemarnya dari waktu ke waktu.

Mobil tua memang memiliki perawatan yang lebih khusus dibandingkan mobil-mobil modern keluaran 10 hingga 5 tahun terakhir. Oleh karena itu, mobil-mobil tua ini memang harus diperhatikan perawatannya agar performanya saat melaju tetap terjaga. Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat mobil tua adalah penggunaan oli mesin yang tentunya berbeda dengan mobil modern.

Mobil tua tentunya memiliki komponen mesin yang berbeda atau lebih kuno dibandingkan mobil modern. Hal inilah yang membuat mobil-mobil tua memerlukan jenis oli yang khusus pula. Berikut ini adalah rekomendasi oli mesin yang cocok dipergunakan untuk melumasi mobil-mobil tua.

1. Shell Helix HX5 15W-40
Oli pertama yang sangat cocok digunakan untuk melumasi mesin pada mobil-mobil tua adalah Shell Helix HX5 15W-40. Melansir dari laman shell.co.id, oli ini sendiri memang khusus diciptakan untuk mobil-mobil lama yang memiliki ukuran cukup besar. Oli yang memiliki kode kategori SAE 15W-40 ini dikenal memiliki teknologi pembersihan yang cukup baik dengan metode active cleansing. Hal ini dikarenakan kandungan mineral campuran yang berada di dalamnya mampu menetralkan asam yang dari sisa polutan dan pembakaran yang bersifat korosif.

Oli pabrikan Shell ini sendiri juga dikenal cukup baik dalam mengurangi risiko keausan pada komponen mobil yang bergerak. Tidak heran jika oli Shell Helix HX5 15W-40 ini cukup direkomendasikan bagi mobil-mobil tua yang berusia diatas 15 hingga 20 tahun. Harga oli ini sendiri berkisar antara Rp 275.000 hingga Rp 300.000 untuk setiap jerigen berisi 4 liter.

2. Prima XP SAE 20W-50
Oli selanjutnya yang juga cukup direkomendasikan digunakan untuk mobil-mobil tua adalah Prima XP SAE 20W-50. Melansir dari lamam otomedia.web.id, oli yang dikodekan dengan kategori SAE 20W-50 ini juga sangat cocok digunakan untuk merawat mobil-mobil tua yang diluncurkan pada dekade 1980-an hingga 1990-an. Oli ini sendiri memiliki base oil atau bahan oli dasar yang diformulasikan dengan base oil semi sintetis dan aditif.

Hal ini membuat kandungan yang terdapat dalam oli Prima XP SAE 20W-50 ini sangat baik untuk menjaga performa mesin kendaraan dan juga membantu mencegah korosi dan keausan pada mesin. Oli ini sendiri juga memiliki tingkat kekentalan atau viskositas yang baik sehingga mampu melumasi mesin dengan menyeluruh. Harga oli ini sendiri berkisar antara Rp 280.000 hingga Rp 325.000 per 4 literrnya.

3. Bell1 HTE-L SAE 20W-50 API SL/CF
Oli selanjutnya yang juga direkomendasikan untuk mobil-mobil tua adalah Bell1 HTE-L SAE 20W-50 API SL/CF. Oli yang dikeluarkan oleh pabrikan Bell ini sendiri memamg dikenal cocok untuk digunakan sebagai oli mesin pada mobil-mobil tua karena tingkat viskositas atau kekentalannya yang cukup baik. Oli ini sendiri memiliki bahan dasar aditif yang mampu menjaga performa mesin dengan cukup baik dan mengurangi risiko terjadinya korosi. Harga oli ini sendiri berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 275.000 per 4 liternya.

Nah, itulah beberapa rekomendasi oli mesin yang cocok digunakan untuk melumasi mobil-mobil tua.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak