Siapa sih yang saat ini tidak tahu BeanBoozled? Permen jelly bean yang hadir dengan berbagai rasa "nyeleneh" ini berhasil menjadi tren di mana-mana dan membuat banyak orang penasaran untuk mencobanya.
Dari luar, tampilannya imut, kecil, dan berwarna cerah seperti permen biasa. Tapi, begitu dicoba, kamu bisa mendapatkan pengalaman rasa yang sangat berbeda.
Bisa saja kamu mendapatkan rasa buah yang manis dan menyegarkan. Tapi, ada juga kemungkinan kamu malah akan merasakan rasa muntahan, telur busuk, makanan anjing, atau bahkan kaos kaki kotor. Itulah yang membuat BeanBoozled lebih populer sebagai sebuah challenge daripada sekadar camilan.
Banyak orang yang mencobanya bersama teman, keluarga, hingga menjadikannya konten lucu di media sosial. Lalu, pertanyaannya, bagaimana permen dengan rasa seaneh itu sebenarnya dibuat? Dan apakah permennya benar-benar mengandung bahan-bahan yang menjijikkan? Yuk, kita intip rahasianya!
Konsep 'Rasa Kembar': Penampilan Sama, Nasib Beda
Hal pertama yang perlu dipahami adalah konsep "dua rasa, satu tampilan". BeanBoozled dirancang dengan ide bahwa satu warna permen memiliki dua rasa yang sangat berbeda: yang satu enak, yang satunya lagi sangat menantang.
Misalnya, warna hijau berbintik bisa terasa seperti juicy pear atau malah rasa... kotoran hidung. Atau, warna putih kekuningan bisa terasa seperti buttered popcorn atau justru rotten egg.
Kuncinya adalah, kedua rasa ini harus memiliki tampilan visual yang benar-benar identik. Tim pengembang rasa dan desain di Jelly Belly bekerja sangat detail untuk bisa menyamakan warna, bintik-bintik, hingga tingkat kilap permennya. Di sinilah letak elemen kejutan dan hiburannya.
Sains Aroma di Balik Rasa 'Aneh'-nya
Bagian paling menarik dari BeanBoozled adalah bagaimana rasa-rasa ekstremnya dibuat. Rasanya, tidak mungkin jika permen ini dibuat dengan benar-benar menggunakan bahan asli seperti telur busuk atau kaos kaki kotor.
Ternyata, Jelly Belly menggunakan sebuah teknologi canggih bernama gas kromatografi. Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk menganalisis aroma dari sebuah benda dengan memecahnya menjadi senyawa-senyawa pembentuk aroma.
Misalnya, ketika ingin membuat rasa "kaos kaki", ilmuwan akan mengambil sampel aromanya dan memasukkannya ke dalam alat yang kemudian akan "membaca" senyawa apa saja yang menyusun aroma tersebut.
Dari hasil analisis itu, para ilmuwan akan merumuskan bahan perasa sintetis yang aman, sudah disetujui oleh badan pangan, dan bisa meniru aroma aslinya. Jadi, tidak ada bahan menjijikkan asli yang dicampurkan ke dalam permen. Semuanya adalah hasil rekayasa rasa yang terukur dan aman.
Proses Produksi yang 'Normal'
Setelah formula rasanya selesai, pembuatan BeanBoozled berjalan seperti pembuatan jelly bean pada umumnya. Gula dan sirup jagung dipanaskan untuk membentuk adonan dasar, kemudian dicetak menjadi bentuk oval kecil.
Permen ini kemudian diberi lapisan luar agar teksturnya halus dan mengilap. Pada tahap inilah, aroma dan warna ditambahkan.
Pada akhirnya, BeanBoozled bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal pengalaman. Permen ini menggabungkan teknologi aroma, kreativitas rasa, desain visual, dan elemen hiburan menjadi satu produk yang mampu menciptakan tawa, kejutan, dan bahkan sedikit "trauma" rasa.
(Flovian Aiko)