Saat ini, Jepang bisa menjadi opsi negara tujuan menjanjikan bagi kamu yang ingin memulai lembaran hidup baru dengan berkuliah atau bekerja di luar negeri. Hal ini dibuktikan oleh upah kerja lebih tinggi, banyaknya peluang kerja, serta berbagai kesempatan program beasiswa.
Sebelum menikmati itu semua, kamu tentu perlu menguasai bahasa Jepang lebih dulu agar mudah beradaptasi dengan kehidupan di Negeri Sakura. Kamu bisa belajar dan mengukur kemampuan bahasa Jepangmu melalui berbagai jenis ujian.
Japanese Language Proficiency Test (JLPT) menjadi salah satu jenis ujian kecakapan bahasa Jepang yang populer di Indonesia. Ujian ini dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia.
Biasanya, ujian JLPT diadakan dua kali dalam satu tahunnya yang jatuh pada Juli dan Desember. Ujian JLPT terakhir pada tahun ini akan diadakan pada 7 Desember 2025.
Bagi kamu yang sudah mendaftar ujian, berikut adalah hal penting yang perlu diketahui sebelum mengikuti ujian nanti.
Penambahan Skala CEFR pada Sertifikat JLPT
CEFR merupakan akronim dari Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) level.
CEFR telah menjadi standar internasional untuk mengetahui kecakapan bahasa seseorang. Standar ini terbagi ke dalam skala enam poin dimulai dari tingkat A1 (pemula) hingga C2 (mahir).
Pada kecakapan bahasa Jepang, ujian JLPT kini akan menambahkan skala CEFR pada sertifikat JLPT. Hal ini berlaku pada peserta yang mengikuti ujian Desember 2025 hingga seterusnya.
Berikut ini merupakan penerapan skala CEFR pada setiap level ujian JLPT:
- JLPT N5, dengan total skor 80 ke atas, disetarakan sebagai CEFR A1
- JLPT N4, dengan total skor 90 ke atas, disetarakan sebagai CEFR A2
- JLPT N3, dengan total skor 95 hingga 103, disetarakan sebagai CEFR A2. Sementara total skor 104 ke atas disetarakan sebagai CEFR B1
- JLPT N2, dengan total skor 90 hingga 111, disetarakan sebagai CEFR B1. Sementara total skor 112 ke atas disetarakan sebagai CEFR B2
- JLPT N1, dengan total skor 100 hingga 141, disetarakan sebagai CEFR B2. Sementara total skor 142 ke atas disetarakan sebagai CEFR C1
Pelarangan Penggunaan Gawai Saat Istirahat
Ujian JLPT biasanya memiliki jeda waktu istirahat di setiap sub-test. Jam istirahat ini bisa kamu manfaatkan untuk pergi ke toilet atau sekedar menenangkan pikiran sebelum ujian sub-test berikutnya dimulai.
Namun, ada peraturan baru yang mulai diterapkan pada ujian JLPT periode Juli 2025.
Dilansir dari laman jlpt.jp, peraturan ini melarang peserta untuk tidak menggunakan gawai seperti ponsel, smartwatch, iPad, dan sejenisnya pada jam istirahat. Dengan kata lain, semua gawai perlu dalam kondisi mati selama ujian dan jam istirahat berlangsung.
Bagi peserta yang melanggar aturan ini, maka tidak akan mendapatkan hasil ujian dan dianggap gagal dalam ujian JLPT.
Jangan Lupa untuk Cetak Kartu Ujian
Kartu ujian adalah salah satu barang wajib yang perlu kamu bawa saat ujian JLPT nanti. Kartu ujian menjadi hal penting karena memuat informasi identitasmu sebagai peserta serta nomor ujian JLPT.
Kartu ujian sudah bisa kamu unduh melalui laman resmi JLPT Indonesia sejak 28 November 2025. Pastikan kamu mencetak kartu ini dengan berwarna di selembar kertas A4.
Penjelasan di atas merupakan tiga hal yang perlu kamu ketahui untuk menghadapi ujian JLPT periode Desember 2025. Persiapkan ujianmu sebaik mungkin dengan terus melakukan drill soal JLPT.
Lalu, jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan ujian seperti alat tulis, kartu identitas, serta kartu ujian untuk dibawa saat ujian nanti. Selamat menempuh ujian dan semoga membawa hasil terbaik!
Sumber:
https://www.jlpt.jp/e/cefrlevel/cefrnews.html
https://www.jlpt.jp/e/topics/202503141741917146.html
