Aspal dari Puntung Rokok?

Tri Apriyani
Aspal dari Puntung Rokok?
Ilustrasi puntung rokok (unsplash)

Merokok merupakan kegiatan yang sudah menjadi bagian dari pergaulan di Indonesia, khususnya di kalangan remaja yang baru mencoba merokok hingga orang dewasa yang kemungkinan besar sudah mengetahui banyak dampak negatif dari rokok dan berniat untuk berhenti merokok. Menurut Databoks jumlah perokok di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu sebesar lebih dari 60 persen.

Banyak perokok yang sudah sadar akan bahaya dan dampak yang dihasilkan oleh rokok namun mereka masih belum bisa terlepas dari rokok. Kenapa? Di situlah candu yang dihasilkan oleh nikotin bekerja.

Awalnya di usia remaja yang baru mencoba, rasa saat menghisap rokok itu sangat pahit, batuk-batuk tetapi terlihat keren di mata teman-teman sepergaulannya dan merasakan kenikmatan dari itu, untuk yang mencoba lalu merasa tidak nyaman dan tidak menemukan kenikmatan, bersyukurlah Anda.

Semakin lama dia mencoba, kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok bekerja. Sehingga dia tidak bisa lepas dari rokok hingga dewasa. Saat dewasa, sudah mulai mengerti untuk mencintai dirinya dan mencoba berhenti merokok tetapi niat itu kadang masih sebatas angan-angan dan lebih kecil dari candu yang sudah melekat pada dirinya.

Seperti yang sudah diketahui bahaya rokok sangatlah banyak untuk tubuh kita serta penyakit-penyakit serius yang akan menyerang kita. Rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, paru-paru, asma, kanker mulut, dan penyakit berbahaya lainnya.

Selain itu, fakta lain bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok berbahaya adalah puntung rokok yang sebelumnya dipikir sebagai sampah kecil yang tidak berarti apa-apa itu, ternyata dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk campuran bahan konstruksi, yaitu sebagai campuran bahan pembuatan aspal jalanan.

Penemuan ini merupakan hasil penelitian dari RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology University) University di Melbourne, Australia. Penelitian ini dipimpin oleh dosen teknik, Abbas Mohajerani. Dari penelitian tersebut, mereka menghasilkan sebuah teori yaitu, apabila puntung rokok dicampurkan dengan bahan-bahan lain pembuatan aspal jalanan. Maka, dapat menahan hawa panas dari matahari dan dapat mengurangi efek panas pada perkotaan.

Tidak bisa dibayangkan campuran bahan konstruksi pembuatan aspal masuk ke dalam tubuh kita. Rasanya itu bukan hal yang layak untuk kita konsumsi. Tentu saja efek samping dari rokok tidak akan secepat itu bekerja. Namun efeknya akan datang 10-20 tahun lagi setelah kita berhenti merokok.

Sudah banyak orang yang telah berhasil berhenti dari kebiasaan buruknya ini melalui beberapa pengalaman atau yang sudah terjangkit penyakit. Tapi sebelum itu terjadi kepada Anda, lebih baik mulailah paksa diri anda untuk menahan godaan dari rokok yang terkutuk.

Awalnya memang berat tapi lihatlah jauh ke depan untuk kesehatan diri anda dan kecemasan orang-orang yang menyayangi anda. Masih banyak hal lain yang jauh lebih bermanfaat dari merokok.

Cara pertama untuk berhenti merokok adalah yakinkan keputusanmu untuk berhenti merokok. Karena semua perkataan orang mungkin hanya angin yang berlalu tapi jika dirimu yakin akan keputusanmu, saya rasa semua akan lebih mudah dan ringan dilakukan.

Pengirim: Sherlyta Bilqis / Mahasiswi London School of Public Relation 
E-mail: [email protected]

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak