Pada saat ini manusia rata-rata beraktivitas 8 jam setiap harinya dan mayoritas manusia melakukan aktivitas di dalam ruangan ber Air Conditioner (AC). Keberadaan AC memang terasa menyejukkan terutama disaat kondisi di mana udara sedang panas. Namun terbiasa terpapar langsung dengan AC terlalu lama yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan.
Dampak buruk paparan AC antara lain yaitu masalah pernapasan, perubahan suhu yang terlalu drastis dapat menyebabkan masalah pernapasan, terbukti jika orang yang terlalu lama menghabiskan waktu terpapar langsung dengan AC dapat berisiko besar untuk terkena penyakit tenggorokan dan juga hidung.
Selanjutnya, AC juga dapat menyebabkan infeksi virus, dehidrasi, kekeringan pada mata, sakit kepala, alergi, kekeringan pada kulit dan juga masalah-masalah kesehatan lainnya. Maka dari itu, diperlukan setiap harinya seorang manusia menyeimbangkan diri agar terkena sinar matahari di pagi hari yang merupakan sumber kesehatan bagi tubuh manusia dan mengurangi paparan langsung dengan AC.
Sinar matahari pagi membawa banyak dampak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Paparan sinar matahari di pagi hari memicu reaksi kimia dan metabolik di dalam tubuh untuk menghasilkan Vitamin D. Vitamin yang satu ini merupakan vitamin yang baik untuk menjaga tulang tetap kuat, bagus untuk kesehatan kulit, dan juga merupakan nutrisi yang penting untuk kesehatan otak.
Menurut data dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, sinar matahari di pagi hari juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Selain itu, sinar matahari pagi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki kualitas tidur, mencegah depresi dan juga menekan risiko kanker. Sinar matahari pagi yang paling baik adalah sinar matahari sebelum pukul 9.00 pagi.
Namun, tak hanya membawa dampak baik, jika terlalu lama dan tidak mengetahui kapan waktu terbaik untuk terpapar sinar matahari, dampak buruk pun juga dapat timbul. Dampak buruk sinar matahari paling banyak berisiko untuk kesehatan kulit.
Paparan sinar matahari berlebih dapat membakar kulit atau yang biasa disebut dengan istilah sunburn, memunculkan tanda-tanda penuaan, berisiko tinggi untuk terkena kanker kulit. Radikal bebas yang terkandung dalam sinar matahari pun juga dapat menyebabkan kerusakan kulit permanen. Tak hanya kesehatan kulit, sinar matahari berlebih juga dapat menyebabkan katarak pada mata.
Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak buruk sinar matahari tersebut terjadi, terutama pada kulit. Yang dapat dilakukan adalah menggunakan tabir surya, karena tabir surya mengandung Sun Protector Factor (SPF). SPF dapat melindungi kulit dari bahaya sinar matahari.
Tabir surya terbaik untuk digunakan yaitu yang mengandung minimal SPF 30 dan disarankan untuk menggunakannya 30 menit sebelum keluar rumah agar terbentuknya pelindung kulit dan dianjurkan untuk mengoleskan kembali tabir surya selama 2 jam sekali. Tidak hanya penggunaan tabir surya, pemilihan pakaian yang tepat dan mengonsumsi vitamin tertentu pun juga dapat melindungi kulit dari sinar matahari.
Salah satu vitamin yang dapat dikonsumsi adalah astaxanthin, yang merupakan antioksidan dan juga pigmen yang dapat menjadi perlindungan ekstra dari sinar matahari. Selain melindungi kesehatan kulit dari paparan sinar matahari, penggunaan kacamata hitam pun efektif untuk mencegah terkenanya katarak pada mata, namun pastikan dalam memilih, pilihlah kacamata hitam yang memiliki lensa anti Ultra Violet (UV) atau sinar matahari karena jika kacamata hitam yang dipakai tidak memiliki lensa anti UV maka mata tidak akan terlindung dari dampak buruk sinar matahari.
Oleh: Althea Maura Putri Rinaldi / Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta
E-mail: [email protected]