Bekerjasama Melindungi Si Merah Muda

Tri Apriyani | rikadearnaa purba
Bekerjasama Melindungi Si Merah Muda
Ilustrasi korban kekerasan atau pelecehan seksual - (Pixabay/Anemone123)

Fakta pelecehan terhadap perempuan di Indonesia

Menurut Komnas Perempuan, pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2018 meingkat 14 persen dari tahun sebelumnya. Apakah di tahun 2019 ini semakin meningkat atau mulai berkurang?

Afdaliza, M. Psi., seorang Psikolog menyatakan bahwa pada tahun 2019 tingkat pelecehan seksual semakin meningkat. Dikarenakan penyalahgunaan teknologi yang membuat para pelaku merajalela dalam melakukan pelecehan seksual.

Pelecehan itu ada jenis-jenisnya, lohYaitu, pelecehan non verbal, pelecehan verbal, dan pelecehan fisik.

Contoh dari pelecehan non verbal, seperti menampilakan atau mengirimkan gambar bernuansa seksual, elevator eyes atau memandangi dari atas hingga bawah, ekspresi wajah seperti mengedip, melempar ciuman dan menjilati bibir.

Sedangkan pelecehan verbal memiliki contoh seperti bersiul atau catcalling, komentar seksual tentang tubuh atau penampilan seseorang, menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain, pertanyaan pribadi tentang fantasi preferensi dan ajakan seksual berulang kali.

Pelecehan fisik dapat berupa seperti memeluk, mencium dengan tiba-tiba, menyentuh tubuh sensitif seseorang dan pemerkosaan. Jenis pelecehan ini merupakan pelecehan yang sangat berat sehingga dapat mengakibatkan kekerasan seksual.

Kekerasan seksual ini bukan hanya dari perkosaan saja, melainkan dari intimidasi seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, pemaksaan perkawinan, pemaksaan kehamilan, pemaksaan aborsi, pemaksaan kontrasepsi & sterilisasi, penghukuman tidak manusiawi & bernuansa seksual, penyiksaan seksual dan mendeskriminasi perempuan.

Banyak yang mengatakan bahwa penyebab dari pelecehan seksual karena pakaian perempuan. Apakah benar?

Menurut seorang wanita bernama Grace berusia 20 tahun asal Yogyakarta, mengatakan bahwa, “Pelecehan itu terjadi bukan karena pakaian si perempuannya, melainkan dari cara pandang laki-laki yang salah. Faktanya, perempuan yang memakai pakaian tertutup-pun masih sering dilecehkan oleh banyak laki-laki. Maka dari itu, cara mengatasi pelecehan yang paling tepat adalah dari pandangan laki-laki yang harus diperbaiki. Bahwa laki-laki dan perempuan itu sama dan setara. Jadi, kita harus saling menghargai, saling bekerjasama dan saling melindungi satu sama lain.”

Menurut seorang Psikolog bernama Afdaliza , M. Psi., mengatakan bahwa, “Solusi yang paling tepat dalam mengatasi pelecehan seksual yaitu pertama, untuk kaum perempuan harus lebih mengenal diri terlebih dahulu agar mereka dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kedua, harus berani berbicara (speak up). Ketiga, untuk mengantisipasi, kaum perempuan juga perlu belajar self defense/ pertahanan diri. Keempat, jangan takut untuk melapor ke pihak berwajib agar korban mendapatkan perlindungan yang lebih baik dan pelaku dapat diberikan hukuman atau sanksi.”

Menurut seorang pria bernama Karunia berumur 20 tahun asal Jakarta, mengatakan bahwa, “Solusi yang paling tepat untuk mengatasi pelecehan seksual yaitu, dari pemerintahan itu sendiri yang melanggar/ menciptakan hukum baru yang kuat. Karena Indonesia merupakan negara hukum, tetapi hukumnya belum terlalu kuat untuk diterapkan. Maka dari itu pemerintah harus menciptakan dan menerapkan hukum yang lebih kuat agar kita sebagai pelaku dapat berkaca bahwa apa yang kita lakukan dapat merugikan diri kita sendiri.”

Bagaimanasih cara mengatasinya?

Indonesia harus lebih menegaskan hukum baik pelanggaran kecil sekalipun. Untuk wanita-wanita di Indonesia, ayo beranilah bertindak. Janganlah takut untuk merespon jika itu patut untuk direspon, agar kita sebagai wanita tidak dianggap lemah oleh orang lain.

Indonesia harus memberikan perubahan yang baru. Perempuan dan laki-laki harus saling menghargai dan melindungi, begitu pula pemerintah harus tegas dalam membuat hukum agar Indonesia tertib dan memiliki rasa kenyamanan di negaranya sendiri.

Ijinkan penulis mengakhiri tulisan ini, semoga kita terus melindungi Si Merah Muda Indonesia.

Oleh: Rika Dearna Purba

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak