Indonesia harusnya mandiri dalam memproduksi bahan-bahan pangan, termasuk di dalamnya penyediaan kentang, karena sudah menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari. Ditengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di negara kita maupun di dunia, kentang merupakan sayuran yang yang sehat masih menjadi bahan pokok untuk dimakan setiap hari oleh karena itu produksi kentang harus tinggi sehingga stok dipasaran mencukupi. Untuk mencukupi kebutuhan pasar dilakukan produksi benih yang berkualitas tinggi agar produksinya juga tinggi.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) UMM Mitra Dosen yang beranggotakan: Alief Putera Fajar Alamsyah, Fatkur Rochman Cahyo, Novanda Ardio Putra Budiansyah dan Nurul Huda mengembangkan benih kentang G0 bebas virus di dalam screen house yang bertempatkan di Pujon Kidul, Kabupaten Malang. PMM UMM ini bermitra dengan Dosen Agroteknologi UMM oleh Bapak Dr. Ir. Syarif Husen, M.P. yang sebelumnya sudah banyak melakukan inovasi dalam Teknik pengembangan benih kentang berkualitas bebas virus baik dari hulu sampai hilir. Benih kentang yang dikembangkan telah mendapatkan delegasi legalitas dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang untuk varietas Granola Lembang, sehingga dinyatakan bebas virus dan tergolong produk berkualitas.
Kegiatan produksi benih kentang G0 bebas virus ini didasarkan karena rendahnya produksi dan permintaan kentang yang tinggi, ketersediaan benih atau bahan tanam kentang baru bisa 15% yang bisa disediakan secara mandiri oleh Indonesia. Selain kuantitas, problem lain juga soal pasokan benih berkualitas.
“Dengan mengembangkan benih kentang didalam screenhouse dengan bahan tanam planlet dari kultur jaringan di labolatorium kemudian di aklimatisasi setelah itu di stek dapat menghasilkan umbi kentang G0 atau biasa disebut umbi mini ini sudah bisa terjamin produksinya tinggi dan bebas dari virus.” Ujar Fatkur Rochman selaku koordinator dari PMM ini.
Selain mengembangkan umbi G0 didalam screenhouse menggunakan media tanah, tim PMM UMM juga mengembangkan umbi G0 melalui Teknik Aeroponik yakni budidaya tanpa menggunakan tanah sehingga sangat efisien.
“Teknologi aeroponik ini diharapkan dapat menghasilkan 2 goals yaitu mengambil stek dari bagian vegetative tanaman yang dapat ditanam kembali sebagai bibit dan menghasilkan umbi yang akan menjadi benih G0”. Ujar Alief selaku anggota PMM UMM bagian budidaya dalam sistem aeroponik.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM UMM Mitra Dosen diharapkan dapat mengembangkan jiwa enterpreuner mahasiswa sehingga dapat mengembangkan benih kentang G0 yang berkualitas bebas virus yang dapat memenuhi kebutuhan benih petani kentang, dan tentunya saat pelaksanaan kegiatan tetap menerapkan standar protocol kesehatan karena pandemic virus Covid-19 masih terjadi sampai saat ini.
Penulis : Alief Putera Fajar Alamsyah