Sembilan orang dipastikan tewas dan setidaknya 140 hilang di India utara, setelah gletser Himalaya pecah dan banjir menyapu bendungan pembangkit listrik tenaga air pada hari Minggu (7/2/2021) melansir dari Channel News Asia. Otoritas setempat kemudian mengevakuasi desa-desa di hilir.
Surjeet Singh, seorang pejabat polisi, mengatakan sembilan kesembilan mayat korban sejauh ini telah ditemukan. Banjir itu terjadi ketika sebagian dari gletser Nanda Devi pecah di daerah Tapovan di negara bagian utara Uttarakhand pada Minggu pagi, menyebabkan banjir besar dan puing-puing menghantam dua bendungan dan merusak sejumlah rumah warga.
Sebuah video yang dibagikan oleh petugas dan diambil dari sisi lereng bukit yang curam menunjukkan banjir yang mengalir ke salah satu bendungan dan memecahnya. Seorang saksi mata mengatakan dia melihat longsoran salju menderu di lembah sungai Dhauli Ganga yang terletak lebih dari 500 km di utara New Delhi.
"Itu (banjir) datang sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapa pun," kata Sanjay Singh Rana, yang tinggal di hulu desa Raini di Uttarakhand, kepada Reuters melalui telepon. "Aku merasa bahkan kita akan tersapu," tukasnya.
Kepala Polisi Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan kepada wartawan lebih dari 50 orang yang bekerja di bendungan Proyek Hidroelektrik Rishiganga, dikhawatirkan tewas meskipun beberapa lainnya telah diselamatkan.
Kumar juga mengatakan pihak berwenang telah mengevakuasi bendungan lain untuk menampung air yang mengalir dari sungai Alakananda yang banjir. Uttarakhand rawan terhadap banjir bandang dan tanah longsor dan bencana mendorong seruan kelompok lingkungan untuk meninjau proyek pembangkit listrik di pegunungan.
Perusahaan listrik India NTPC mengatakan longsoran salju hari Minggu telah merusak bagian dari pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad yang sedang dibangun di hilir sungai. Tidak ada rincian tetapi mengatakan situasinya masih terus dipantau.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sedang memantau situasi dengan cermat.
"India mendukung Uttarakhand dan bangsa itu berdoa untuk keselamatan semua orang di sana," tulisnya di Twitter.