news

Menilik Bisnis Hotel di Yogyakarta Saat Pandemi

Menilik Bisnis Hotel di Yogyakarta Saat Pandemi
Ilustrasi Suasana Hotel. (Gwinganna)

Yoursay.id - Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyajikan wisata menakjubkan di Indonesia. Provinsi ini kaya akan wisata sejarah, alam dan budaya, serta kuliner, yang menjadikannya sangat diminati oleh wisatawan.

Menurut BPS Yogyakarta, pada tahun 2019 tercatat kunjungan wisatawan yang menginap di hotel sebanyak 9,01 juta orang, yang terdiri dari 269,34 ribu orang wisatawan mancanegara dan 8,74 juta orang wisatawan domestik. Jumlah ini naik sebesar 37,98% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Yogyakarta memang salah satu kota yang menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan.

Namun, di tahun 2020, jumlah wisawatan yang berkunjung ke Yogyakarta menurun drastis akibat covid-19. Menurunnya jumlah wisatawan tersebut, memiliki efek domino terhadap industri pariwisata di Yogyakarta, termasuk di dalamnya adalah bisnis hotel yang semakin hari semakin lesu.

Beberapa faktor pemicu bisnis hotel di Yogyakarta menjadi lesu selama pandemi, salah satunya yaitu  masyarakat khawatir tertular covid-19. Mereka khawatir terjadinya penularan melalui beberapa peralatan yang ada di hotel, seperti sprei, handuk, alat makan, dan lain sebagainya.

Kemudian, adanya kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat juga turut menjadi alasan penurunan kunjungan. Kenapa? Untuk menekan jumlah tertular covid-19, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan, seperti adanya PSBB dan PPKM. Hal ini tentu saja berpengaruh langsung terhadap TPK hotel. 

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, pihak manajemen hotel dapat menjalankan beberapa strategi untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 ini, seperti mengadakan promo, memberikan voucher serta mengiklankan hotel yang dikelola melalui media sosial sebagai hotel yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda