Seorang ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi bagi perkembangan janin yang ia kandung. Akibatnya, asupan makanan yang masuk harus lebih banyak dan berigizi dibanding orang yang tidak hamil. Nah, bagaimana jika bulan puasa tiba, apakah ibu hamil juga harus berpuasa?
Apabila bumil ingin melaksanakan puasa, maka tentu boleh-boleh saja namun dengan catatan kondisi fisik dan psikisnya baik. Bagaimanapun, perkembangan janin yang sehat tergantung pada kesehatan fisik dan psikis ibu.
Jika kondisi fisik dan psikis ibu hamil tidak maksimal, sudah tentu ibadah yang dijalankan juga tidak sempurna bukan? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kondisi ibu hamil yang ingin berpuasa.
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH mengungkap 4 kondisi yang dialami ibu hamil sehingga tidak dianjurkan berpuasa. Ke 4 hal itu adalah:
Pertama:
Jika ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing, pingsan, lemas hingga hilang fokus. Gejala ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. Asupan karbohidrat yang kurang memicu munculnya tekanan darah rendah sehingga ibu sebaiknya harus segera makan dan minum.
Kedua:
Jika ibu hamil muntah-muntah hebat, akibat perubahan hormon di awal kehamilan trimester pertama. Akibatnya ibu bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi dan kurang natrium atau garam mineral. Segera berbuka dengan makanan dan minuman bergizi tinggi mineral.
Ketiga:
Jika punya riwayat keguguran atau kandungan lemah, maka sebaiknya tidak puasa.
Keempat:
Jika mempunyai gangguan kesehatan terkait tekanan darah tinggi, atau obesitas dan bengkak pada kaki.
Agama pun sudah memberikan rukhsoh (kemudahan) jika wanita hamil tidak bisa menjalankan ibadah puasa, maka boleh untuk tidak puasa. Selanjutnya mereka dapat membayar fidyah atau membayar puasa di hari lain jika kesehatannya sudah pulih.