Beberapa waktu terakhir, media sosial diramaikan oleh isu keranda terbang alias lampor, dan fenomena makhluk gaib misterius lainnya. Isu tersebut ramai dibicarakan hingga viral di media sosial.
Isu mistis tersebut memicu keresahan publik. Beberapa meyakini hal itu sebagai fenomena tersendiri di tengah situasi wabah.
Salah satu isu yang memanas ialah keberadaan lampor atau keranda terbang. Apa itu lampor sebenarnya?
Dikutip dari Hops.id, Lampor adalah salah satu mitos jawa yang digambarkan sebagai makhluk astral, dengan keranda terbang yang datang saat malam hari.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, melarang siapapun yang ingin keluar rumah menjelang Maghrib tiba. Biasanya hal ini diyakini di daerah desa yang jauh dari keramaian.
Lampor menjadi mitos yang berkembang di telinga masyarakat. Mereka yang percaya meyakini bahwa warga yang keluar saat malam, bisa jadi akan dibawa lampor sehingga tak bisa kembali.
Namun, sebagai lain meyakini tetap bisa kembali, walaupun dalam kondisi tidak normal lagi. Alias linglung, gila, dan sebagainya, setelah diculik Lampor.
Hops.id menuliskan, Lampor dipercaya segelintir masyarakat Jawa sebagai anggota pasukan gaib Nyi Blorong. Kedatangan lampor ditandai dengan hembusan angin kecang dari Laut Selatan di beberapa tempat.
Tak pelak, saat angin tersebut datang, masyarakat berusaha membuat suara gaduh. Mereka memukul kentongan agar Lampor tidak lewat di daerahnya.
Pasalnya, kedatangan Lampor diyakini menimbulkan kerugian bagi masyarakat suatu daerah.
Lampor dipercaya bisa menyebabkan pagebluk hingga kematian dalam jumlah banyak, sehingga ditakuti masyarakat beberapa daerah.
Di media sosial, beberapa warganet mengklaim kehadiran Lampor menjadi tanda musibah di suatu wilayah, dan telah diyakini serta tersebar dari telinga ke telinga.
Meski begitu, soal bentuk Lampor, masyarakat jawa juga masih berdebat. Namun, beberapa meyakini Lampor adalah sesosok jenazah yang disertai keranda.
Sementara itu, dalam film berjudul Lampor: Keranda Terbang yang dirilis tahun 2009, munculnya Lampor ditandai dengan kabut.
Dalam film yang diperankan Dion Wiyoko tersebut, Lampor datang dari kabut yang membentuk sosok besar, tinggi, dan bermata merah.
Di satu sisi, Juli lalu media sosial pun digegerkan dengan isu Lampor yang membuat publik ketakutan. Meski demikian, tak sedikit pula yang menganggap hal itu hanya sekadar rekayasa konten.
Menanggapi hal itu, ulama sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Rakyat Al Amin, Malang, Kiai Abdullah Sam mengimbau masyarakat tidak perlu takut, namun tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Tapi jangan takut tetap waspada saja. Karena semua kekuatan itu adalah berasal dari Allah SWT," ujarnya, Jumat (16/7/2021).
Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Malang itu juga mengajak masyarakat khususnya umat muslim rutin membaca kalimat audzubillah, ayat Kursi dan Surat Yasin.
"Kembali lagi bagaimana mengobatinya? Ya Alquran semuanya itu bisa berasal dari Alquran. Alquran itu As-syifa. As-syifa artinya obat," tutur dia.
Sedangkan waktu berdoa, lanjut Abdullah, disarankan selepas salat lima waktu.