Menjadi pembalap Formula 1 merupakan mimpi setiap pembalap mobil yang ada di dunia. Namun tidak semua pembalap dapat mewujudkan mimpi tersebut. Maklum, setiap tahunnya hanya ada 20 pembalap terpilih yang dapat berkompetisi di ajang jet darat tersebut. Hanya mereka yang berbakat dan berprestasi yang dapat terpilih.
Pensiunnya Kimi Raikkonen di akhir musim lalu membuat Fernando Alonso, Lewis Hamilton, dan Sebastian Vettel saja yang tersisa sebagai pembalap aktif dari era 2000-an. Dengan usia yang semakin bertambah, ada kemungkinan bahwa ketiga pembalap ini akan mengikuti langkah Raikkonen untuk pensiun dalam waktu dekat. Lantas siapa saja pembalap muda yang berpotensi menggantikan peran mereka di masa depan?
Iniliah empat orang pembalap muda yang berpotensi menjadi masa depan Formula 1:
Nama Oscar Piastri bukanlah nama yang asing bagi penggemar Formula 1. Piastri merupakan pembalap binaan Alpine F1 Team yang berasal dari Australia dan lahir pada tahun 2001. Sepanjang karirnya, ia telah meraih gelar juara Formula 3 musim 2020 dan Formula 2 musim 2021 menjadikannya pembalap ketiga yang berhasil meraih 2 gelar tersebut secara berurutan setelah Charles Leclerc dan George Russell.
Pada tahun 2022 Piastri akan menjadi pembalap cadangan tim Alpine. Ia sebenarnya menjadi kandidat untuk mengisi kekosongan pembalap di tim Alfa Romeo pada musim 2022. Namun slot di tim tersebut akhirnya jatuh ke tangan pembalap Tiongkok Guanyu Zhou. Dengan Fernando Alonso yang pada tahun ini akan menginjak usia 41 tahun, Piastri akan menjadi kandidat terkuat untuk menggantikannya jika Alonso memutuskan untuk pensiun.
2. Liam Lawson
Liam Lawson adalah pembalap dari Selandia Baru berusia 19 tahun yang menjadi bagian dari Red Bull Junior Team. Pada musim 2021 lalu, Lawson mengikuti 2 kejuaraan yaitu Formula 2 dan DTM. Lawson menyelesaikan musim 2021 dengan menjadi peringkat ke-9 di Formula 2 dan menjadi runner-up pada kejuaraan DTM.
Pada musim 2022, Lawson akan menjalani musim keduanya di kejuaraan Formula 2 bersama tim Carlin dan juga akan menjadi salah satu pembalap penguji di tim Red Bull Racing. Dengan masa depan Pierre Gasly di tim Alpha Tauri (dimiliki oleh Red Bull) masih belum jelas dan juga penampilan Yuki Tsunoda yang belum konsisten, nama Lawson patut diwaspadai sebagai pengganti salah satu dari mereka di masa depan.
3. Patricio O’Ward
Patricio O’Ward adalah pembalap Mexico berusia 22 tahun yang saat ini berkompetisi di ajang Indycar Series untuk tim Arrow Mclaren SP. Pembalap yang sering di sapa Pato ini merupakan mantan anggota dari Red Bull Junior Team pada tahun 2019.
O’ward berhasil finis ketiga pada kejuaraan Indycar musim 2021 dengan meraih 2 kemenangan. Ia dinilai memiliki gaya balap yang agresif dan berani dalam memanfaatkan celah sehingga banyak orang yang menganggapnya layak untuk menjadi pembalap Formula 1.
Di akhir tahun lalu, tim Mclaren Formula 1 memberinya kesempatan untuk mencoba mobil Formula 1 untuk pertama kalinya di sitkuit Yas Marina, Abu Dhabi. Dalam ui coba tersebut, O’Ward berhasil menjadi yang tercepat pada hari pertama. Pada uji coba tersebut O’Ward berhasil mengungguli Liam Lawson dan juga Oscar Piastri.
Bos tim Mclaren Zak Brown merasa puas dengan kinerja O’Ward pada uji coba tersebut. Walau O’Ward akan tetap membalap di Indycar pada tahun 2022, Brown tidak menutup kemungkinan untuk mengontrak O’Ward sebagai pembalap tim Mclaren di masa depan.
4. Colton Herta
Nama Colton Herta mungkin agak asing bagi beberapa penggemar Formula 1. Herta adalah pembalap Amerika Serikat berusia 21 tahun yang saat ini berkompetisi di ajang Indycar Series. Herta saat ini memegang rekor sebagai pembalap termuda yang pernah menjuarai ajang Indycar pada usia 19 tahun.
Selain itu, performa Herta di lintasan juga lebih konsisten dibandingkan rekan setimnya Alexander Rossi yang merupakan mantan pembalap Formula 1 bersama tim Marussia pada tahun 2015 lalu. Pada kejuaraan Indycar musim 2021 lalu, Herta finis di peringkat kelima dan berhasil memenangi 3 balapan sementara Rossi hanya mampu menempati peringkat 10 tanpa memenangi satupun balapan.
Pembalap yang digadang-gadang menjadi “the next Mario Andretti” ini akan melanjutkan karirnya di Indycar pada musim 2022 bersama tim Andretti Autosport. Apabila ia terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin ia dapat melakukan transisi dari Indycar ke Formula 1 seperti yang dilakukan oleh Jacques Villeneuve dan Juan Pablo Montoya di masa lalu.