Budidaya Maggot Kalimantan Barat untuk Peduli Lingkungan

Hernawan | kreasi sungai putat
Budidaya Maggot Kalimantan Barat untuk Peduli Lingkungan
Sosialisasi Budidaya Manggot untuk peduli lingkungan (DocPribadi/kreasisungaiputat)

Puluhan orang duduk rapi di atas kursi. Pada Rabu (9/2/2022), puluhan orang mengikuti sosialisasi budidaya maggot untuk kesjehteraan prajurit. Ini adalah studi lapangan ke Demplot Pekarangan-Kreasi Sungai Putat Kelurahan Siantan Hilir, Kecamtan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, soal budidaya Maggot untuk peduli lingkungan

Ketua Kreasi Sungai Putat Syamhudi berkesempatan mengisi sosialisasi budidaya maggot untuk peduli lingkungan dan kesejahteraan prajurit TNI, di lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura. Lokasi kegiatan di Aula Batalyon Infanteri Mekanis 643/Wanara Sakti Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

“Studi lapangan ini dihadiri oleh para Pamen Sahli Pangdam XII/Tanjungpura Kolonel CZI Tri Ambodo dan Kolonel Infanteri Slamet Riyanto berserta Danyon Zipur 6/SD, Danyonkav 12/BC dan Danyonif Mekanis 643/Wanara Sakti,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat, Syamhudi.

Studi lapangan ini diisi dengan dua sesi. Sesi pertama diskusi penguatan kopseptual managemen pengelolaan sambah organik dengan decomposer maggot. Sementara sesi ke dua praktik cara budidaya maggot semua siklus baik penetasan telur BSF, pembesaran larva, perawatann kendang BSF dan panen telur serta pupa.

“Studi lapangan berlangsung selama 2 jam dari pukul 09.00 -11.00 WIB. Kami Tim Pekarangan memiliki tindak lanjut dari kegiatan dua hari ini untuk menjadikan sharing pengalaman yang ada pada ilmu terapan oleh kawan-kawan TNI AD dalam upaya penanganan sampah organik dengan relasi-relasinya. Sehingga nantinya, tidak hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga akan berdampak pada kesejahteraan prajurit,” kata Syamhudi.

Di antara materi tersaji, dia menjelaskan juga soal transfer pengetahuan perihal managemen TPS3R, guna menambah wawasan dan kerja-kerja profesional dalam pengelolaan sisa pakainya.

“Tentu ini menjadi semangat baru untuk para tentara di sana,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat Syamhudi, mengawali cerita soal kegiatannya di sana selaku pembicara.  

Syamhudi berkata, budidaya maggot untuk peduli lingkungan tentunya bukan hanya sekadar pada kegiatan saja. Akan tetapi, musti ada role mode aksi nyata di lapangan penerapannya. Ini penting dilakukan demi menopang kemandirian ekonomi.

“Tak bosan-bosan, kami mengingatkan, manfaatkan lah lahan pekarang sempit,” ucapnya.

Dorong Prajurit TNI untuk Ambil Bagian Budidaya Maggot

Sementara itu, dalam sambutannya, Kapok Sahli Pangdam XII/Tanjungpura Brigadir Jenderal TNI Handoko Nurseta SH. M.Tr (Han) mendorong prajurit TNI untuk mengambil bagian. Sebab menurutnya, maggot tak hanya berdampak baik bagi lingkungan, tetapi juga kesejahteraan prajurit.

“Itu bagus (maggot) tidak hanya berdampak baik pada lingkungan, tapi juga akan pada kesajahteraan prajurit,” kata Nurseta, seraya menambahkan bahwa kegiatan ini berjalan lancar dengan interkasi yang intens dari peserta.

Sementara Syamsudi dari Kreasi SUngai Putat menanambahkan, “Saya juga berterima kasih kepada para Pamen Sahli Pangdam XII/Tanjungpura Kolonel Czi Tri Ambodo, dan Kolonel Infanteri Slamet Riyanto karena sudah menjadi narahubung. Semoga ini akan menjadi awal kerja sama, untuk kerja sama lain di kemudian hari".

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak