Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dan Pemasarannya oleh KKN UIN Jakarta

Candra Kartiko | Nurul Fauziyah
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dan Pemasarannya oleh KKN UIN Jakarta
proses pembuatan sabun cuci piring. (Dok. Pribadi/mrt)

Kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan pemasarannya dengan rumus kewirausahaan dibungkus apik oleh peserta mahasiswa KKN 050 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di desa Ciaretun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa barat pada hari Selasa, 9 Agustus 2022.

Sebelum pelaksanaannya, kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring telah dipersiapkan dengan matang. Mulai dari alat dan bahan-bahan. Bahkan percobaan pertama hingga kedua berhasil dilakukan oleh pemegang proker ini. 

"Semua bahan-bahannya sudah ditimbang sesuai takaran yang diperlukan, jadi tinggal dituang dan diuleni hingga kalis aja bahan-bahannya," ujar Mutia Putri mahasiswi Kimia UIN Jakarta selaku pemegang proker.

Kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring sendiri bertujuan untuk mengembangkan keterampilan masyarakat desa. Sedangkan pada kegiatan pemasaran dari sabun cuci piring yang telah dibuat, bertujuan untuk memajukan UMKM desa tersebut. Sesuai urutannya, kegiatan yang terlebih dahulu dilakukan adalah pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang dikepalai oleh Mutia Putri Maulina seorang mahasiswi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyampaian materinya sambil mempraktikkan, Mutia dibantu oleh Nova seorang mahasiswi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku moderator dalam kegiatan ini. 

Materi-materi yang disampaikan dikemas langsung pada praktik pembuatan sabun. Akan tetapi, sebelum memulai praktik Mutia dan kawan-kawan membagikan selebaran yang berisi alat dan bahan serta langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring kepada peserta yang hadir. Dengan begitu, para peserta dapat mencoba mempraktikkannya sendiri di rumah sambil melihat prosedur pembuatan pada selebaran tersebut. Setelah semua peserta mendapatkan selebaran yang berisi prosedur pembuatan sabun cuci piring, Mutia melanjutkan pada kegiatan praktiknya sesuai urutan langkahnya sambil menyebutkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan. 

Selesainya praktik pelatihan pembuatan sabun cuci piring, dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk pemasarannya. Sesi ini diisi oleh Vira Anesta seorang mahasiswi Akutansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama dengan rekannya Alqi Salaam seorang mahasiswa Perbankan Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka menyampaikan materi sangat jelas menggunakan media papan tulis. Vira langsung memaparkan perhitungan laba penjualan dengan rumus akutansi untuk harga jual sabun cuci piring. Perhitungan ini tentunya sudah disesuaikan dengan pengeluaran belanja awal bahan-bahan pembuatan sabun cuci piring. "Ibu-ibu gimana kita hitung laba penjualan dari 20%nya dulu ya?," ujar Vira kepada para peserta dan disetujui dengan antusias.

Sampai pada perhitungan Vira yang menghasilkan harga jual sekitar 2ribu rupiah dari rumus akutansi untuk menentukan harga penjualan. Maka, jika sabun cuci piring tersebut ingin dikembangkan menjadi produk UMKM di desa Ciaretun Ilir dapat dijual dengan harga 2 ribu rupiah sudah mendapat laba sekitar 20%. Sabun cuci piring yang dibuat juga sudah memiliki merk sendiri yaitu 'gloVnity' pada label yang tertera di botol pengemasnya. 

Rangkaian kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan cara pemasarannya berjalan dengan lancar. Kegiatan ditutup dengan pembagian sabun cuci piring yang telah dikemas rapi dan berlabel kepada para peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama mahasiswa KKN dengan para peserta sambil menunjukkan sabun cuci piring yang telah dibuat. Para peserta yang hadir nampak antusias dengan kegiatan ini terutama saat praktik pembuatan sabun cuci piring yang banyak dari mereka maju-maju ke depan untuk melihat lebih dekat proses pembuatan sabunnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak