Sebelumnya, pada awal September pemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah melakukan pemerataan harga BBM pada setiap SPBU, seperti Pertamina, Shell, dan Vivo. Masyarakat banyak yang tidak setuju dengan kenaikan harga BBM saat ini. Karena tidak setuju dengan naiknya harga BBM, banyak masyarakat yang melakukan demo kepada pemerintah. Dengan kenaikan harga BBM ini pemerintah banyak mendapat kontra dari masyarakat.
Harga BBM di setiap SPBU pada awal September
Pertamina
Diketahui untuk harga bahan bakar di Pertamina pada awal September ini mengalami kenaikan, seperti Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 naik menjadi Rp10.000, lalu Solar yang tadinya Rp5.150 menjadi Rp6.800, Pertamax yang awalnya Rp12.500 menjadi 14.500. Sedangkan untuk Pertamax Turbo Rp 15.900, Dexlite Rp 17.100, dan Pertamina Dex Rp 17.400 per liter. Harga tersebut merupakan harga yang dibanderol oleh Pertamina pada awal September.
Vivo
Harga BBM di SPBU Vivo pada awal September juga mengalami kenaikan. Pada awalnya harga BBM jenis Revvo 89 dijual dengan harga Rp8.900 lalu naik menjadi Rp 10.900 dan kembali naik lagi menjadi Rp11.600, sedangkan untuk Revvo 92 dijual dengan harga Rp15.400 dan untuk Revvo 95 dijual dengan harga Rp16.100. Jadi, harga tersebut merupakan harga yang sudah ditetapkan oleh Vivo setelah mengalami kenaikan pada bulan September.
Shell
Shell pada awal September mengalami penurunan harga BBM, jenis Shell Super (RON 92) dari harga Rp17.400 menjadi Rp15.420, lalu untuk Shell V-Power dari harga Rp 18.400 menjadi Rp16.130. Harga-harga tersebut merupakan harga BBM yang dibanderol pada awal September khususnya di Pulau Jawa.
Harga BBM di setiap SPBU pada awal Oktober
Pertamina
Meski begitu, Pertamina saat ini melakukan kembali penyesuaian terhadap sejumlah bahan bakar. Setelah mengalami kenaikan pada awal September, kini per 1 Oktober 2022 harga bahan bakar minyak kembali turun. Pemerintah melakukan penyesuaian harga pada jenis bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo pada SPBU Pertamina.
Ada beberapa jenis bahan bakar yang tidak mengalami penurunan dan perubahan harga, seperti Dexlite mengalami kenaikan yang awalnya Rp17.100 menjadi Rp17.800, begitupun dengan Pertamina Dex, yang awalnya dibanderol dengan harga Rp 17.400 menjadi Rp18.100. Lalu, untuk bahan bakar bersubsidi hingga saat ini belum mengalami penurunan harga. Di mana harga pertalite masih sama seperti harga bulan September yaitu Rp10.000 per liter dan Biosolar dengan harga Rp6.800 per liter. Jenis-jenis bahan bakar itulah yang tidak mengalami penurunan dan perubahan harga pada awal Oktober ini.
Vivo
Tidak ingin kalah dengan Pertamina, Vivo juga melakukan penurunan harga BBM pada awal Oktober ini. Untuk Revvo 92 yang awalnya dijual dengan harga Rp15.400 kini turun menjadi Rp14.140, lalu untuk Revvo 95 yang awalnya Rp16.100 menjadi Rp14.830, sedangkan untuk jenis Revvo 89 tidak mengalami penurunan pada awal Oktober ini. Harga tersebut adalah harga yang ditetapkan Vivo setelah melakukan penurunan pada bulan Oktober.
Shell
Shell pun juga melakukan penurunan harga BBM pada awal Oktober ini. Untuk jenis Shell Super yang pada bulan lalu di banderol dengan harga Rp15.420 kini menjadi Rp14.150. Lalu untuk jenis Shell V-Power yang sebelumnya Rp16.130 menjadi Rp14.840, Shell V-Power Diesel juga mengalami penurunan, yang awalnya di banderol dengan harga Rp19.280 menjadi Rp18.450, dan untuk Shell V-Power Nitro+ yang awalnya Rp16.510 menjadi Rp15.230. Jadi, pada awal bulan Oktober ini Shell melakukan penurunan harga pada semua jenis BBM yang dijual.