Let's Talk About K-Culture: Budaya Korea yang Unik dan Penuh Filosofi

Hikmawan Firdaus | Rizky Melinda Sari
Let's Talk About K-Culture: Budaya Korea yang Unik dan Penuh Filosofi
Let's Talk About K-Culture (yoursay.id)

Pembahasan seputar budaya Korea Selatan memang selalu menarik untuk disimak. Seperti live yang diadakan oleh Yoursay bersama Kak Aruna Pandu Ardiyan dari @sageskoreancc (Sages Korean Cultural Centre). Live yang berlangsung satu jam ini membahas tentang budaya Korea Selatan dengan judul Yoursay Daebak S3: Let's Talk About K-Culture pada Jumat, 20 Januari 2023.

SKCC (Sages Korean Cultural Centre) merupakan salah satu tempat untuk belajar hal-hal tentang Korea Selatan, mulai dari bahasa, budaya, hingga makanan dan pakaiannya. Terletak di Surabaya, untuk kamu yang tertarik berkunjung bisa datang langsung ke alamat yang ada di bio instagram @sageskoreancc.

Pada live kali ini, pembahasan seputar Korea Selatan yang sangat menarik untuk disimak adalah tentang budaya makan dan minum. Di Korea Selatan, ada budaya minum soju sepulang kerja bersama rekan kerja sebagai upaya untuk saling mengenal.

Beberapa aturan atau tata krama yang harus diperhatikan ketika sedang 'minum' bersama adalah harus menerima atau menuangkan minuman dengan kedua tangan, serta tidak boleh minum berhadapan langsung karena akan dianggap kurang sopan.

Budaya makanan dalam Korea Selatan juga tidak kalah menarik. Ada istilah 'banchan' yang merujuk pada makanan tambahan seperti kimchi yang disajikan di restoran-restoran sembari menunggu main course atau menu utama. Para pelanggan bebas meminta tambahan banchan selama banchan yang telah disediakan sebelumnya sudah habis. Pelanggan tidak perlu membayar karena banchan yang disediakan adalah gratis.

Masih berbicara tentang makanan, bagi para penggemar K-pop, tentu tidak asing lagi dengna makanan yang bernama Kimchi dan Bibimbab. Kimchi pada dulunya,ditemukan oleh para pendahulu ketika mencari cara agar makanan tisak cepat membusuk pada musim dingin, sehingga mereka menemukan kimchi yang dibuat dengan cara fermentasi. Bibimbab sendiri dulunya adalah makanan persembahan untuk para leluhur, tetapi sekarang sudah disajikan secara bebas.

BACA JUGA: Makjleb! Sering Dinyinyiri Nikah Incar Harta, Bunga Zainal Beri Sindiran: Gak Pernah Ada Tanggal Tua

Tata krama ala Korea Selatan ketika sedang makan adalah tidak boleh menancapkan sumpit ke makanan karena dianggap seperti menancapkan dupa pada kematian. Sebelum dan sesudah makan, harus mengucapkan rasa terima kasih serta harus mendahulukan orang yang lebih tua. Penggunaan sumpit saat memakan nasi memiliki filosofi bahwa makanan harus dimakan secara perlahan, tidak boleh terlalu banyak dan terlalu sedikit. Sendok digunakan untuk makanan berkuah seperti sup.

Beberapa budaya dari Korea Selatan yang juga menarik adalah budaya mudik dan bertamu. Sama seperti di Indonesia, Korea Selatan juga mengenal istilah mudik, yaitu mengunjungi kerabat ketika merayakan hari besar seperti Imlek. Budaya bertamu di Korea Selatan adalah harus membuat janji terlebih dahulu, tidak boleh bertamu di jam yang terlalu larut, serta tidak boleh berkunjung di jam makan.

Pembicaraan budaya Korea Selatan juga tidak lepas dari pakaian tradisionalnya yang cantik dan elegan. Pakaian tradisional ala Korea ini disebut Hanbok. Ada banyak tipe atau jenis Hanbok, tergantung kegunaannya, seperti Hanbok untuk pernikahan, disewakan, upacara adat, dan lain sebagainya. Motif setiap Hanbok biasanya berbeda-beda. Hanbok untuk pernikahanemiliki motif yang semarak. 

Budaya lainnya yang cukup unik dari Korea adalah tidak boleh menulis nama orang dengan tinta merah karena tinta merah ditujukan untuk orang yang telah meninggal.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak