Momotaro Festival 2023: Merayakan Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia

Hernawan
Momotaro Festival 2023: Merayakan Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia
Momotaro Festival 2023 (Ist)

Momotaro Festival, perayaan akulturasi budaya antara Jepang (Kyoto) dan Indonesia (Jawa), sukses digelar di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo pada Minggu (24/12/2023) lalu. Tak hanya perayaan budaya, event ini sekaligus digelar sebagai peringatan atas 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, dan 50 tahun kerja sama ASEAN-Jepang.

Kesuksesan Momotaro Festival tak lepas dari kolaborasi yang baik antara dua komunitas, yakni Culpedia Japan dan Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara (JMBN). Selain itu, acara kian manis dengan dukungan penuh dari EPI, perusahaan elektronik Kyoto yang dipimpin oleh filantropis Yukihiro Azuchi, dan Royal Ambarrukmo Yogyakarta yang dikelola oleh General Manager Herman Courbois.

Momotaro Festival 2023 diselenggarakan dengan dua bahasa, Jepang dan Indonesia, dengan melibatkan pengisi acara dari kelompok usia anak-anak hingga lanjut usia (lansia). Acara dibuka dengan penampilan dari Sanggar Angklung Wredho Palupi yang terdiri dari para lansia, diiringi dengan sambutan hangat dari para kontributor utama, seperti Yuki Tokunaga dan Prijo Mustiko (Ketua JMBN).Herman Courbois dan Yukihiro Azuchi turut memberikan sambutan.

Momotaro Festival 2023 (Ist)
Momotaro Festival 2023 (Ist)

Berbagai pihak memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan Momotaro Festival 2023. Tak terkecuali Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A. yang berharap agar acara ini memberikan dampak positif ke berbagai lini kehidupan masyarakat.

"Saya sebagai perwakilan pemerintah dan masyarakat DIY, mengapresiasi Culpedia dan JMBN yang sudah menyelenggarakan acara ini. Semoga tidak hanya berhenti pada tataran output, tapi juga mencapai outcome yang secara nyata memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat," ungkap Dian.

Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan Patehan Tea Ceremony, sebuah upacara minum teh ala Keraton Yogyakarta yang melibatkan abdi dalem untuk membawa dan menyajikan peralatan minum teh serta makanan pendampingnya. Para pramusaji di Ambarrukmo mengenakan pakaian adat Yogyakarta tanpa alas kaki sebagai simbol kesetiaan, berjalan jongkok sambil melayani para tamu.

Ahli teh Indonesia, Kustamiyati, turut serta dalam diskusi yang diadakan setelah upacara Patehan. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan, "Teh itu baik untuk kesehatan, karena itu dengan meminum teh menggunakan adat Jawa yang panas, manis, dan kental, akan mengharmonikan jiwa dan raga kita menjadi seseorang yang patut bersyukur kepada Tuhan atas adanya minuman alami yang menyehatkan. Seperti inilah filosofi orang Jawa meminum teh."

Setelah Patehan, Momotaro Festival memanjakan pengunjung dengan penampilan dari Grand Master Tea Ceremony Jepang, Professor S. Kawano dan Azuchi, yang mempersembahkan chado, upacara pembuatan dan penyajian matcha (powdered green tea). Matcha disajikan dengan makanan pendamping bercita rasa manis untuk dinikmati oleh para tamu yang hadir.

Agenda berikutnya adalah MomoTalks, sebuah talkshow budaya yang membahas kekayaan budaya Jepang dan Jawa. Pembicara dalam acara ini adalah Yuki Tokunaga dan Takuya Ohsawa, seorang influencer di media sosial dan pemilik usaha lembaga pelatihan kerja (LPK) dan bahasa Jepang Hare-Hare Group. Moderator talk show, Nurmalia Habibah, seorang dosen dari prodi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada, memandu diskusi yang inspiratif.

Puncak Momotaro Festival 2023 adalah penampilan Wayang kulit dengan cerita Momotaro versi Jawa yang dihadirkan secara kreatif dan modern. Dalang dalam pertunjukan ini adalah Ki Mbulus Eko Suryo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Skenario Wayang Momotaro ditulis oleh Mustofa W. Hasyim, seorang seniman terkenal dalam dunia penulisan skenario. Sedangkan wayang dibuat oleh Marwanto, seorang pengrajin wayang dari Bantul.

Dalam pertunjukan wayang ini, pengiring gamelan dan sinden dibawakan oleh sanggar Karawitan Sekar Mudo Laras Joglo Klangenan Mbah Gito yang berisi anak-anak muda berbakat. Kolaborasi tersebut menghasilkan penampilan yang menghibur dan tak terlupakan bagi para pengunjung Momotaro Festival 2023.

Momotaro Festival 2023 (Ist)
Momotaro Festival 2023 (Ist)

Momotaro Festival 2023 berhasil menjadi wadah yang meriah untuk merayakan keindahan dan kekayaan budaya Jepang dan Indonesia yang bersatu harmonis dalam satu acara. Berbagai pihak ikut serta untuk menyemarakkan akulturasi budaya Jepang dan indonesia.

Momotaro Festival 2023 juga menjalin kolaborasi dengan Pasar Wiguna, menjadi pop-up market berisi 30 UMKM lokal dengan konsep eco-cultural market. Terdapat beragam tenant makanan, minuman, pernak-pernik lucu, hingga pakaian. Selain itu, ada pula Interactive booth dari Momotaro Festival yang memberikan pengunjung kesempatan untuk bermain permainan tradisional Jepang dan Jawa, belajar bahasa, serta menyewa pakaian adat.

Sebagai informasi, nama Momotaro, diambil dari kisah rakyat Jepang, menjadi tema yang dipilih oleh Yuki Tokunaga, Pendiri Culpedia, dalam inisiasi proyek akulturasi budaya yang ia kerjakan. Sebelum mencapai budaya Jawa dalam bentuk acara Momotaro Festival, Tokunaga telah memulai proyek Momotaro dalam bentuk pameran lukisan yang melibatkan seniman-seniman dari berbagai negara.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak