Salah satu peserta Clash of Champions, yakni Hanif, memberikan motivasi dan inspirasi kepada para mahasiswa serta pelajar lainnya untuk tidak patah semangat dalam mengejar pendidikan walaupun tidak mendapatkan privilege materi yang berlimpah.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada alias UGM yang menempuh jurusan Matematika ini memiliki nilai IPK yang sempurna alias 4. Dirinya juga berhasil meraih bronze medal untuk OSN Matematika 2022.
Salah satu akun TikTok @naz._.waaa memposting komentar Hanif yang menanggapi beberapa komentar netizen terkait privilege. Awalnya, ada salah satu akun TikTok yang membuat konten berisi pertanyaan mengenai apa motivasi terbesar para peserta Clash of Champions dalam belajar sehingga mereka bisa meraih nilai yang memuaskan.
“Ngeliat CoC jadi kepikiran, apa ya motivasi terbesar mereka(?) terus kira-kira pas mereka belajar, mereka kepikiran sama perekonomian ga ya(?)," ujar tulisan yang ada di bagian depan konten tersebut.
Konten ini bukannya tanpa alasan. Pasalnya, beberapa warganet menyoroti para peserta Clash of Champions yang memang sebagian berasal dari keluarga berada dan memiliki privilege berupa materi dan dukungan penuh, sehingga mereka bisa fokus belajar dan memanfaatkan semua fasilitas yang mereka miliki.
Namun rupanya kondisi beruntung ini tidak dialami semua peserta Clash of Champions. Salah satu mahasiswa UGM, Hanif, angkat suara dan mengakui bahwa tidak semua orang yang dianggap pintar dan jenius di acara Clash of Champions itu berasal dari kalangan atas.
“Mereka kayaknya kalangan atas gak sih,” ujar seorang netizen dengan nama akun @y***.
“Ga semua, contohnya aku,” balas Hanif dengan nama akun @Hanifuu.
Lebih lanjut, mahasiswa Matematika ini juga berpesan agar rezeki itu dikejar, bukan ditunggu dan hanya berdiam diri saja.
“Rezeki dikejar bukan ditunggu, begitu pula kesempatan beasiswa berprestasi, cari tempat yang memang lu akan dihargai jangan hanya diem di tempat lu gak dihargai bro,” tulis Hanif lebih lanjut.
Ia juga menanggapi salah satu komentar warganet yang mengatakan bahwa pasti dukungan dari orang tua yang membuatnynya bisa berada di posisi sekarang.
“Benar, tapi dukungan bukan melulu tentang uang ya,” ujar Hanif lebih lanjut.
Hanif juga mengakui bahwa ia dari SMP hingga kuliah mendapatkan beasiswa.