Azkarana Rectaversa Almadira siswi kelas XI-9 SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA) akan mewakili Indonesia dalam ajang Asia Girls Campaign yang diselenggarakan oleh The Garden of Hope (GOH) Foundation di Taiwan pada Juli 2025 mendatang.
Rana terpilih menjadi perwakilan Indonesia bersama 10 anak muda di negara Asia lainnya, setelah lolos dalam seleksi yang diikuti oleh ratusan pelajar.
Dalam Asia Girls Campaign nanti, ia akan belajar dan sharing dengan anak-anak muda lainnya yang lolos dalam program tersebut.
"Asian Girls Campaign ini seperti scholarship untuk anak-anak muda wanita dari seluruh Asia. Ini membuat proyek yang ada hubungannya sama Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Rana, Sabtu (26/4/2025).
Rana membuat program pemberdayaan untuk anak jalanan di Surabaya lewat gerakan literasi. Dalam hal ini, ia juga bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya sebuah komunitas yang menampung anak-anak jalanan di Surabaya.
Program yang berhasil menembus Asian Girls Campaign itu, berawal dari dirinya resah melihat pendidikan anak-anak jalanan. Ia ingin membantu mereka secara berkelanjutan. Kemudian, ia membuat proposal dengan penjelasan yang rinci terkait masalah tersebut dan akhirnya lolos, dan dipanggil untuk interview.
Dalam program gagasannya nanti, selain membaca, ia juga akan membiasakan anak-anak komunikasi dua arah dengan bercerita hasil dari bacaanya. Sehingga, pemahaman akan semakin dalam.
“Karena saya merasa keterbatasan literasi mereka itu bukan dalam bentuk buku saja, tapi juga dalam bentuk support literasinya. Misalkan, anak-anak SD untuk mencari unsur tokoh protagonis, antagonis, itu kadang masih susah, mendapat kesimpulan juga kadang masih susah,” katanya.
Ia percaya, program pemberdayaan melalui peningkatan literasi itu akan berdampak besar bagi kehidupan anak-anak jalanan jika dilakukan dengan secara berkelanjutan. Aspek keberlanjutan ini, lanjut siswi yang baru berusia 17 tahun pada 4 April 2025 lalu itu, diupayakan lewat metode kolaborasi pentahelix melibatkan pemerintahan, dunia usaha, komunitas, media, dan perguruan tinggi.
“Kalau dilakukan secara rutin, ini akan mengasah mereka, karena literasi ini kan bukan sesuatu yang bisa diukur dalam setahun-dua tahun. Jadi dampak dan prosesnya itu dalam jangka panjang,” tuturnya.
Program tersebut, akan ia terapkan lebih maksimal lagi, pada bulan Agustus 2025 mendatang, ketika tuntas menjalani kegiatan camp Asia Girls Campaign selama seminggu di Taiwan.
Sementara itu, Eko Redjo Kepala Sekola SMANISDA bersyukur anak didiknya bisa menembus Asia Girls Campaign. Ia memastikan, akan terus mendukung siswa-siswi untuk berprestasi.
“Sangat bersyukur, karena ini kami dua tahun berturut-turut lolos. Dulu ada juga yang membahas tentang lingkungan, sekarang soal problem sosial remaja,” ujarnya.
Eko memastikan, SMANISDA akan terus memberikan dukungan seperti pendampingan dan fasilitas agar siswa-siswi mendapat prestasi terbaik.
“Intensitasnya akan lebih fokus lagi, pendampingannya lebih bagus lagi, kemudian pasti ada kebutuhan jaringan dengan pihak terkait, kita akan berupaya memfasilitasi sampai selesai, sampai maksimal,” ucapnya.
Ia berharap, ke depan akan ada lagi siswa-siswi SMANISDA yang mengukir prestasi di kancah internasional, sehingga selain bermanfaat bagi masyarakat, juga bisa menjadi inspirasi bagi adik-adik kelasnya di sekolah.
“Berprestasi seperti yang diharapkan kita semua, orang tua, guru, dan dirinya,” pungkasnya.