Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR

Hayuning Ratri Hapsari
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo yang mundur dari DPR. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Rahayu Saraswati adalah sosok kompleks yang merupakan keponakan Prabowo, mantan aktris, sekaligus aktivis vokal untuk isu perempuan dan anak.
  • Ia berasal dari keluarga Djojohadikusumo yang memiliki pengaruh besar di dunia politik dan bisnis, dengan kekayaan pribadi mencapai puluhan miliar rupiah.
  • Identitas politiknya sangat kuat terbentuk dari perjuangannya melawan perdagangan orang (TPPO) dan kekerasan terhadap perempuan, yang ia bawa ke panggung parlemen.

Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk mundur dari kursi DPR RI telah mengguncang panggung politik. Namun, di balik manuver mengejutkan ini, siapakah sebenarnya sosok Saraswati?

Jauh sebelum dikenal sebagai politisi Senayan, namanya telah malang melintang di berbagai bidang, menjadikannya figur yang jauh lebih kompleks daripada sekadar label "keponakan Presiden Prabowo".

Langkah besarnya meninggalkan parlemen kini membuat publik kembali menyorot jejak perjalanan kariernya yang penuh warna.

Dari panggung hiburan, aktivisme kemanusiaan, hingga akhirnya masuk ke lingkaran inti kekuasaan, Saraswati adalah perpaduan unik antara trah politik, idealisme, dan kekuatan modal.

Bukan Sekadar Keponakan Presiden

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Rapat Kerja Komisi VII dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024). (Dok. Istimewa)
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Rapat Kerja Komisi VII dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024). (Dok. Istimewa)

Lahir dari salah satu keluarga paling berpengaruh di Indonesia, Rahayu Saraswati adalah putri dari pengusaha Hashim Djojohadikusumo dan keponakan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Darah politik dan bisnis mengalir deras dalam dirinya, memberinya privilese sekaligus beban ekspektasi yang besar sejak awal.

Namun, ia tidak serta-merta terjun ke politik. Saraswati justru mengawali karier publiknya di dunia yang sama sekali berbeda: panggung hiburan.

Ia pernah menjajal dunia akting dan terlibat dalam beberapa produksi film, sebuah jejak karier yang kini menjadi bagian dari narasinya yang unik.

Transformasi Menjadi Aktivis Vokal

Titik balik dalam hidup Saraswati terjadi ketika ia mulai mendalami isu-isu kemanusiaan. Ia menemukan panggilannya sebagai seorang aktivis yang vokal, dengan fokus utama pada isu perlindungan perempuan dan anak serta pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Perjuangannya di bidang ini bukan sekadar pencitraan. Ia mendirikan yayasan dan terlibat langsung dalam advokasi, menjadikannya salah satu suara paling keras dan konsisten dalam menyuarakan hak-hak korban.

Idealisme inilah yang kemudian membawanya masuk ke panggung politik praktis melalui Partai Gerindra, dengan keyakinan bahwa perubahan sistemik hanya bisa dilakukan dari dalam.

Jejak di Panggung Politik dan Kekayaan

Sebagai politisi, Saraswati dikenal sebagai legislator yang kritis dan berani. Terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III, ia sering kali menjadi wajah partainya dalam isu-isu yang menjadi keahliannya. Pengalaman dan pemahamannya yang mendalam membuatnya dihormati, baik oleh kawan maupun lawan politik.

Di luar idealisme, Saraswati juga merupakan figur yang mapan secara finansial. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2020, total kekayaannya tercatat mencapai lebih dari Rp22 miliar.

Kekuatan modal ini, ditambah dengan jaringan keluarga yang kuat, memberinya fondasi yang kokoh dalam menavigasi kerasnya dunia politik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak