Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?

M. Reza Sulaiman
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Sejumlah tersangka dihadirkan saat pengungkapan kasus pembunuhan kepala cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/9/2025). [ANTARA FOTO/Meli Pratiwi/RIVfoc]

Di balik kasus penculikan dan pembunuhan sadis kepala cabang bank, Mohamad Ilham Pradipta, akhirnya terungkap siapa dalang utamanya. Bukan preman sangar atau mafia kelas kakap. Otaknya ternyata adalah seorang pria berinisial C alias Ken, yang profesinya cuma "wiraswasta".

Saat dihadirkan di Polda Metro Jaya dengan baju tahanan oranye, wajahnya terlihat biasa saja. Tapi di balik penampilan normal itu, tersimpan sebuah rencana keji untuk membobol "harta karun" tersembunyi di bank, yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang secara brutal.

Misi Utama: Menggasak 'Rekening Nganggur'

Jadi, apa sih sebenarnya motif di balik penculikan ini? Jawabannya simpel tapi bikin merinding: rekening dormant alias "rekening nganggur".

Ini adalah rekening-rekening yang sudah lama banget nggak disentuh oleh pemiliknya. Isinya bisa jadi gede banget, menjadi "harta karun" yang menggiurkan bagi para penjahat.

Nah, Ken dan komplotannya punya rencana untuk menyedot semua dana dari rekening-rekening ini ke rekening penampungan yang sudah mereka siapkan.

Tapi ada satu masalah. Untuk melakukan transfer sebesar itu, mereka butuh otorisasi atau persetujuan dari seorang kepala cabang. Di sinilah rencana penculikan itu lahir.

Misteri Terbesar: Siapa 'S' si Pembisik Gaib?

Pertanyaan terbesarnya adalah, dari mana Ken, seorang wiraswasta biasa, bisa tahu ada "harta karun" di rekening-rekening nganggur itu? Ini bukan informasi yang bisa didapat dari Google.

Menurut polisi, Ken mengaku dapat "bisikan gaib" dari sosok misterius berinisial 'S'.

"Terkait rekening dormant, hasil pemeriksaan, Saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

Tapi, Ken masih berkelit dan tidak mau membuka identitas 'S' dengan jelas. Sosok 'S' inilah yang kini jadi misteri terbesar dalam kasus ini. Siapakah dia? Apakah "orang dalam" bank? Polisi kini sedang memburunya.

Rapat Dingin dan Dua Opsi Mengerikan

Sebelum beraksi, Ken menggelar sebuah rapat dingin bersama pengusaha sekaligus motivator, Dwi Hartono, dan tersangka lainnya. Dalam rapat itu, mereka membahas dua opsi yang sama-sama mengerikan.

Opsi Pertama: Culik kepala cabang, paksa berikan otorisasi dengan ancaman kekerasan, lalu setelah uang berhasil ditransfer, korban dilepaskan.

Opsi Kedua: Culik, paksa, lalu habisi nyawa korban untuk menghilangkan jejak.

Mereka akhirnya memilih opsi pertama. Tapi ironisnya, rencana "melepaskan" korban itu gagal total.

Korban Dipilih Secara Acak, Cuma Modal Kartu Nama

Bagian paling bikin merinding dari semua ini adalah cara mereka memilih target. Mohamad Ilham Pradipta bukanlah target personal. Ia tidak punya masalah atau utang dengan para pelaku.

Namanya dipilih secara acak, hanya berdasarkan kartu nama yang kebetulan mereka miliki. Sebuah nasib sial yang berujung maut.

Ilham diculik pada 20 Agustus saat sedang berbelanja di Pasar Rebo. Sehari kemudian, ia ditemukan tewas di semak-semak di Bekasi, dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban.

Kini, Ken si wiraswasta sudah memakai baju oranye bersama 14 tersangka lainnya, termasuk dua oknum prajurit Kopassus. Tapi misteri terbesar masih menggantung: siapa sebenarnya 'S', sang pembisik rekening nganggur yang jadi pemicu semua tragedi ini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak