Di Balik Diamnya INFJ: Intuisi Kuat dan Kepekaan yang Luar Biasa

M. Reza Sulaiman | Zahrin Nur Azizah
Di Balik Diamnya INFJ: Intuisi Kuat dan Kepekaan yang Luar Biasa
ilustrasi seseorang yang menunjukkan empati (pexels/Karola G)

Pernahkah Anda mengikuti tes kepribadian MBTI? Jika hasilnya INFJ, selamat, Anda termasuk dalam tipe kepribadian yang tergolong langka. Diperkirakan hanya sekitar 2% populasi dunia yang memiliki kepribadian ini. INFJ sendiri merupakan salah satu dari 16 tipe kepribadian yang diklasifikasikan oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).

Orang dengan kepribadian INFJ sering kali dicap aneh karena terlihat lebih sering diam, tidak suka menjadi pusat perhatian, atau terkesan tertutup. Padahal, diam bagi mereka bukanlah tanda kelemahan. Justru, itulah cara mereka mengamati, memahami, dan memproses dunia sebelum akhirnya memilih kapan serta bagaimana pemikiran tersebut disampaikan dalam untaian kata.

Sebelum melabeli mereka sebagai pribadi yang aneh dan sulit dipahami, alangkah baiknya jika kita mencoba mengenal INFJ lebih dekat. Dari sana, kita bisa belajar bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang perlu dijauhi, melainkan bagian dari keberagaman sekaligus keunikan kepribadian manusia.

Sering Tampil Introver, Padahal Juga Bisa Ekstrover

ilustrasi berbicara di depan banyak orang (pexels/RDNE Stock project)
ilustrasi berbicara di depan banyak orang (pexels/RDNE Stock project)

Sudah bukan rahasia lagi jika INFJ dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak banyak berbicara. Namun, di balik sikap diam tersebut, pikiran mereka justru sering kali terasa sangat ramai. Mereka memikirkan banyak hal sekaligus, termasuk berbagai kemungkinan serta skenario yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Menariknya, dalam situasi tertentu, INFJ bisa menunjukkan sisi yang sangat berbeda. Mereka dapat tampil percaya diri, berbicara dengan lancar, bahkan terlihat hangat dan mudah bergaul di depan banyak orang.

Tak jarang, hal ini membuat orang lain terkejut dan sulit percaya bahwa mereka sebenarnya adalah seorang introver. Dari sinilah kemudian muncul anggapan bahwa INFJ seperti bunglon yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Namun, setelah mengeluarkan energi sosial dalam jumlah yang cukup besar, INFJ biasanya akan menarik diri dan mencari ruang untuk sendiri. Mereka membutuhkan waktu untuk menenangkan pikiran sekaligus mengisi ulang energi sebelum kembali berinteraksi. Ini bukan sesuatu yang aneh, melainkan cara mereka merawat diri sendiri agar tetap seimbang secara emosional.

Terlihat Seperti Bisa Memprediksi Masa Depan, Padahal Hanya Terlalu Peka

Ilustrasi seseorang yang sedang merenung (pexels/Chinmay Singh)
Ilustrasi seseorang yang sedang merenung (pexels/Chinmay Singh)

Kepribadian INFJ dikenal memiliki intuisi yang kuat sehingga tak jarang mereka disangka mampu menebak apa yang akan terjadi di masa depan. Padahal, mereka bukan cenayang atau peramal.

Mereka hanya terbiasa menghubungkan banyak informasi sekaligus di dalam pikirannya, mulai dari hal-hal kecil, perubahan suasana, hingga pengalaman sebelumnya. Karena itulah, mereka sering mudah overthinking karena memikirkan banyak hal.

Sisi positifnya, kebiasaan ini membuat INFJ peka dalam membaca pola dan makna yang sering terlewatkan oleh orang lain. Di dalam kepala mereka, pemikiran tersebut bisa muncul begitu saja dalam bentuk perasaan, “Oh, sepertinya nanti akan begini.” Ini bukanlah sesuatu yang aneh, melainkan memang seperti inilah cara INFJ memahami dunia dan melihat kemungkinan yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain.

Lebih Banyak Mengamati sehingga Peka terhadap Orang Lain

Ilustrasi menenangkan teman yang bersedih (pexels/SHVETS production)
Ilustrasi menenangkan teman yang bersedih (pexels/SHVETS production)

INFJ cenderung lebih banyak mengamati daripada langsung menilai orang lain. Mereka sering memilih diam sambil memperhatikan cara seseorang berbicara, ekspresi wajah, bahasa tubuh, hingga perubahan sikap kecil yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang.

Dari proses mengamati inilah, INFJ sering kali menangkap gambaran tentang sifat atau niat seseorang, bukan hanya dari satu kejadian, melainkan dari potongan-potongan kecil yang terkumpul seiring waktu. Terkadang, tanpa disadari, sebuah pemikiran muncul begitu saja di dalam hati, “Oh, sepertinya orang ini sedang tidak baik-baik saja.”

Bukan berarti INFJ sok paling tahu atau gemar menebak-nebak. Mereka hanya terbiasa membaca makna di balik kata-kata dan perilaku. Ditambah dengan kepekaan terhadap emosi orang lain, mereka sering kali bisa merasakan suasana hati yang sedang disembunyikan. Jadi, meskipun seseorang berkata, “Aku tidak apa-apa,” INFJ sering menangkap bahwa ada sesuatu yang sebenarnya sedang dipendam.

Seorang INFJ bukanlah pribadi yang aneh. Mereka hanya memiliki cara tersendiri dalam memahami dunia. Jika mau meluangkan waktu sejenak, kita bisa sadar bahwa perbedaan ini bukan untuk dihakimi atau dilabeli aneh, melainkan sesuatu yang perlu dipahami. Karena manusia itu unik dan tidak ada yang sama kepribadiannya satu sama lain.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak