Film China ‘Cry Me A Sad River’ dirilis tahun 2018 dan diangkat dari sebuah novel berjudul ‘Bei Shang Ni Liu’ karya Guo Jingming, yang kemudian diangkat kembali menjadi serial dengan 52 episode bertajuk ‘River Flows To You’ pada 2019.
Film ini digarap oleh sutradara Luo Luo dari ‘The Last Woman Standing’ dan penulis naskah Edward Guo dari ‘Rush to the Dead Summer’ mengangkat tentang perundungan yang terjadi di sekolah berlatarkan tahun 2007.
‘Cry Me A Sad River’ menggandeng Ren Min sebagai pemeran utama, selain itu ada pula Zhao Ying Bo, Xin Yun Lai, Zhang Ruo Nan, dan Zhu Dan Ni.
Melalui judulnya saja sudah dapat diketahui kalau film ini akan membuat penonton menangis sesegukkan ditambah dengan penggambaran perundungan kepada siswi miskin yang sedang berjuang untuk hidup.
Sinopsis film China 'Cry Me A Sad River'
Bermula memperlihatkan kehidupan seorang gadis miskin yang tinggal dengan ibunya di gang kecil bernama Yi Yao (Ren Min). Gadis itu dekat dengan ‘pangeran’ sekolah yaitu Qi Ming (Zhao Ying Bo), keduanya adalah teman yang tumbuh di lingkungan yang sama.
Qi Ming adalah laki-laki sempurna, memiliki wajah rupawan, otak cerdas, baik hati, dan berasal dari keluarga yang penuh kasih sayang. Sangat bertolak belakang dengan Yi Yao. Ia berasal dari keluarga miskin, ibunya menawarkan jasa pijat plus. Selama hidupnya, ia hanya mengkhawatirkan tentang uang.
Sejak pagi, Yi Yao merasa tidak enak badan, ia pun pergi ke rumah sakit. Ternyata Yi Yao terserang penyakit kelamin yang menjijikkan, keadannya sudah parah sekali, satu-satunya pengobatan adalah dengan laser atau operasi yang mahal. Yi Yao terlalu takut untuk mengatakan kepada ibunya, tapi ia tidak punya uang untuk berobat.
Seorang anak pindahan bernama Tang Xiao Mi (Zhu Dan Ni) yang tidak suka dengan Yi Yao karena dekat dengan Qi Ming mengikuti Yi Yao ketika ia akan berobat ke klinik abal-abal. Sekejap saja semua warga sekolah tau akan penyakit menjijikkan Yi Yao, bagi mereka Yi Yao akan membawa nasib buruk dan harus segera dienyahkan.
Sangat disayangkan, Yi Yao harus mengalami perundungan parah, ia dijauhi oleh semua orang kecuali satu laki-laki yang justru ingin berteman dengannya, Gu Sen Xi (Xin Yun Lai).
Mereka bertemu pertama kali di sebuah danau, Sen Xi menyelamatkan Yi Yao ketika ia hampir tenggelam di danau ketika Yi Yao akan mengambil tasnya yang jatuh. Meskipun ada rumor buruk yang melibatkan Sen Xi dan Yi Yao, tapi laki-laki itu tidak peduli. Justru Sen Xi yang menguatkan dan melindungi Yi Yao dari setiap perundungan yang ia alami. Sen Xi juga menyarankan untuk jangan diam saja dan membalas setiap perlakuan orang yang merundung Yi Yao.
Gu Sen Xi memiliki saudara kembar perempuan yang berbeda 180 derajat dengannya. Gu Sen Xiang (Zhang Ruo Nan) adalah siswi bak dewi, ia dikenal akan kecantikan dan kebaikan hatinya, ia juga sangat pintar dan masuk dalam jajaran siswa berperstasi bersama Qi Ming.
Seakaan mendapatkan kekuatan karena dukungan dari Sen Xi, Yi Yao berani membalas perbuatan setiap orang yang merundungnya. Tapi sayang menurut kaca mata orang luar, Yi Yao-lah yang melalukan kekerasan sampai Qi Ming datang untuk menasihatinya. Yi Yao mengatakan kalau Qi Ming tidak mengerti perasaan yang dia alami.
Kalau boleh meminta, ia ingin hidup seperti murid-murid lainnya, tanpa penyakit, tumbuh di tengah keluarga yang penuh kasih sayang, dan tanpa mengkhawatirkan uang setiap harinya. Maka satu-satunya yang bisa ia lakukan saat ini adalah terus berlari sebagai bentuk perlawanan.
Ibu Yi Yao dipanggil karena perbuatan Yi Yao yang dianggap melakukan kekerasan karena melawan para perundungnya, saat itulah ibunya mengetahui kalau Yi Yao memiliki penyakit menjijikkan. Awalnya ibu Yi Yao marah, bagaimana bisa anak semuda Yi Yao memiliki penyakit kelamin. Namun kemudian, sang ibu sadar kalau Yi Yao mungkin saja tertular dari pelanggan pijatnya yang sering mandi di rumah menggunakan handuk Yi Yao.
Oleh karena itu, secara tidak langsung, Yi Yao terkena penyakit menjijikkan itu disebabkan oleh ibunya. Untuk pertama kalinya, ibu Yi Yao menggandeng Yi Yao dan membawanya ke rumah sakit. Yi Yao tidak sengaja mengetahui rahasia Tang Xiao Mi. Xiao Mi mengancam apabila Yi Yao menyebarkannya ia tidak akan tinggal diam.
Gu Sun Xiang dijebak oleh seseorang yang mengatasnamakan Yi Yao untuk bertemu di gedung tertinggal. Padahal Yi Yao sedang bermain dengan Sun Xi saat itu. Mala petaka pun terjadi pada Sun Xiang. Siswa cantik itu ditemukan meninggal dunia. Semua siswa kembali menyalahkan Yi Yao. Mereka menuduh Yi Yao adalah pembunuh Sun Xiang. Semua orang kembali merundung dan menjauhinya tak terkecuali Qi Ming dan Sun Xi.
Yi Yao sudah lelah terus-terusan disalahkan atas kejadian yang tidak ia lakukan, ia juga sudah lelah terus mendapatkan kalimat dan perlakuan kasar yang terus menghantuinya, berulang kali ia mengatakan kalau dia bukanlah seorang pembunuh tapi tidak ada yang mendengar justru Yi Yao malah dipojokkan.
Sampai di titik terakhir kesabarannya, Yi Yao ingin membuktikan ke semua orang yang menyebutnya seorang pembunuh, tapi orang-orang dengan mulut keji yang terus melontarkan kalimat menyakitkan kepadanya adalah pembunuh sebenarnya.
Yi Yao berpikir kini tidak ada siapapun yang berdiri di sampingnya, sekuat apapun dia berteriak semua orang justru menutup telinga mereka masing-masing. Yi Yao memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai di depan orang-orang yang merundungnya.
Beruntung Sun Xi bergerak cepat menyelamatkan Yi Yao. Sun Xi menyesali perbuatanya karena tidak cepat mengatasi rumor yang mengatakan Yi Yao adalah orang yang membunuh saudaranya karena terlalu terlarut dalam kesedihan. Sejak kejadian tersebut ibu Yi Yao menghentikan pekerjaannya, keluarga Qi Ming pindah rumah, dan Sun Xi pindah sekolah.
Ending dari film ini cukup terbuka (open ending), menampilkan Yi Yao dengan baju putih berada di danau tempat dirinya dan Sun Xi pertama kali bertemu. Entah itu memperlihatkan Yi Yao masih hidup atau merupakan konotasi Yi Yao sudah tenang di alam lain. Tapi di akhir adegan, ada Sun Xi yang mendatanginya.
Film ini memperlihatkan bagaimana perundung yang menyiksa korban dengan seenaknya tanpa peduli bagaimana perasaan korban dan memperlihatkan point of view bagaimana korban menghadapinya. Korban sampai kapanpun tidak akan melupakan perlakuan buruk yang ia terima, tapi pelaku akan mudah melupakannya bahkan menganggapnya itu merupakan hal biasa.
Tujuan film ini untuk mengkampanyekan dan mengkritisi tentang perundungan yang marak terjadi dikalangan sekolah. Selain itu, film ini juga memiliki banyak pelajaran yang dapat dipetik dari banyak pihak mulai dari siswa, guru, hingga orang tua.
Itulah sinopsis singkat melalui film China 'Cry Me A Sad River.' Semoga setelah menonton film ini, ke depannya banyak yang lebih sadar mengenai kasus perundungan agar tidak terjadi kasus ini lebih banyak lagi dan menyakiti orang lain.