Identitas Buku
Judul Buku: Appoinment with Death (Perjanjuan dengan Maut)
Jenis Buku: Novel
Pengarang: Agatha Christie
Alih Bahasa: Indri K. Hidayat
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kesebelas, Mei 2017
Ulasan Novel 'Appoinment with Death' (Perjanjuan dengan Maut)
Berdasarkan informasi yang tertera pada halaman pertama buku ini, Agatha Christie mengaku terinspirasi dan menulis novel 'Appoinment with Death' (Perjanjuan dengan Maut) dari perjalanannya ke Petra. Kali ini, detektif favorit yang terkenal dengan kumisnya yang khas dan analisisnya yang tajam, M. Hercule Poirot, kembali menjadi bintang utama dalam cerita ini.
Dalam novel 'Appoinment with Death' diceritakan bahwa detektif hercule Poirot tidak sengaja mendengar percakapan dua orang remaja pada suatu malam ketika ia hendak menutup jendela kamarnya. Ia mendengar suara seorang lelaki berkata, "Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Awalnya, M. Hercule Poirot menduga bahwa percakapan tersebut hanya percakapan biasa yang membicarakan tentang sebuah sandiwara atau pertunjukan teater. Namun, ia juga memiliki keyakinan bahwa suatu saat nanti apa yang didengarnya barusan pasti akan bermanfaat di masa yang akan datang.
Kisah dalam novel 'Appoinment with Death' berlanjut dengan cerita tentang sebuah keluarga Boynton yang dikepalai oleh seorang Mrs. Boynton. Keluarga ini terdiri dari sang ibu yang sakit-sakitan dan selalu memegang kendali penuh terhadap hidup anak-anaknya yaitu Mrs. Boynton, sepasang suami istri bernama Lennox dan Nadine, sepasang kakak beradik yang memiliki wajah mirip bernama Raymond dan Carol, serta bungsu keluarga ini bernama Ginevra.
Mereka semua sedang melakukan tamasya dan perjalanan ke Petra. Ada beberapa tokoh tambahan lain seperti seorang dokter muda dan cantik bernama Sarah King, seorang pria berprofesi psikolog bernama Theodore Gerard, dan seorang lelaki yang memiliki hubungan cukup baik dengan keluarga Boynton bernama Jefferson Cope.
Di cerita 'Appoinment with Death' kali ini, kita akan diajak untuk ikut merasakan hawa panas gurun pasir, kehidupan liar di Petra beserta dengan segala pemandangan dan warga-warga lokalnya. Dikisahkan bahwa Mrs. Boynton adalah seorang wanita yang senang memegang kendali penuh terhadap hidup seluruh anak-anaknya. Hal ini menjadikan anak-anak Boynton tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan tidak pandai bersosialisasi dengan orang asing.
Kesanku sebagai pembaca dari novel 'Appoinment with Death,' kita akan diajak mencurigai hampir semua tokoh mengenai pelaku sebenarnya dibalik terbunuhnya Mrs. Boynton. Mrs. Boynton ditemukan terbunuh dengan posisi duduk di depan gua tempat ia duduk, dan tidak ada yang mengetahui kematiannya sampai seorang pelayan berniat membangunkannya untuk menyantap makan malam.
Berbagai teori dan alibi disuguhkan oleh Agatha Christie dengan cara yang sangat memukau sekaligus menjebak. Sampai sekarang, saya masih tidak berhasil menebak pembunuh sebenarnya setiap kali membaca karya Agatha Christie.
Ketepatan analisis Hercule Poirot memang tidak bisa diremehkan. Ia mampu membeberkan hasil pengamatannya dan membuat sebuah kesimpulan yang sangat tepat. Seperti biasa, kita akan diajak berputar-putar menjelang pengungkapan pelakua yang sebenarnya. Namun, di sinilah letak serunya kisah dalam novel 'Appoinment with Death.'
Bacalah karya luar biasa berjudul 'Appoinment with Death' atau Perjanjian dengan Maut ini. Rasakan sendiri vibes kehidupan di padang pasir dan serunya menebak pelaku pembunuhan sebenarnya dalam novel ini. Selamat membaca!