Ulasan Buku Menghidupkan Pesona Cinta, Menghadirkan Hakikat Cinta

Hikmawan Firdaus | Rozi Rista Aga Zidna
Ulasan Buku Menghidupkan Pesona Cinta, Menghadirkan Hakikat Cinta
Buku Menghidupkan Pesona Cinta.[Dok pribadi/Fathorrozi]

Buku Menghidupkan Pesona Cinta ini ditulis oleh Mhd. Rois Almaududy yang diterbitkan PT. Elex Media Komputindo 2016. Di dalamnya memuat tentang cinta memantapkan hati, cinta tak terpenjara, bahagia karena cinta, hakikat cinta, cinta tiada akhir dan lain sebagainya.

Cinta itu indah. Cinta membuat hidup kita menjadi semakin indah. Tapi, jika salah mengartikan cinta maka yang terjadi bukan keindahan yang terasa, namun kepahitan yang tiada tara. 

Betapa banyak korban yang menderita karena diperdaya oleh kata cinta. Padahal, cinta yang benar itu membahagiakan, bukan menyengsarakan. Cinta yang benar itu memberi cahaya kehidupan, bukan menjadikannya gelap gulita.

Sekarang, lahirlah pejuang-pejuang tangguh oleh cinta. Mereka hidup dengan cerita inspiratif. Hadirnya dinanti-nanti, perginya dirindukan, dan saat ia meninggal dunia kelak prestasi gemilangnya semasa hidupnya menjadi warisan.

Buku ini terus mengembuskan napas-napas cinta ke segala penjuru. Seperti pada halaman 2, buku dengan tebal 126 ini mengurai cinta yang sebenarnya tidak terdefinisikan. Sebagaimana kutipan:

Memang agak sulit mengutarakan definisi cinta. Penyair bilang, kata tak cukup untuk menjelaskannya. Para penyanyi bilang, meskipun bait-bait ditulis untuk melukiskannya, lukisan itu jelas jauh sekali dari aslinya. Pun, di sini kita tidak harus berusaha menyepakati satu rumusan untuk mendefinisikan cinta. Satu bentuk emosi ini sudah kita kenali, meski sulit untuk dijelaskan. Dan itu bagian dari keistimewaan cinta (hlm. 2).

Karena cinta itu bagian dari emosi, maka setiap orang punya cara tersendiri mempersepsikan cinta. Sama dengan bentuk emosi lain, seperti benci, senang, sedih, gundah, dan sebagainya. Penampakan emosi itu dipengaruhi oleh karakter individunya. Dan karakter seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya, kepercayaannya, dan pengetahuannya.

Intinya, bagi kita yang hatinya sangat jauh dari kata suci, selalu menyadari hakikat cinta, memang sangat berat. Dan itu harus diakui. Tentu saja, bukan pengakuan yang dijadikan alasan untuk membenarkan penyelewengan. Tapi, pengakuan yang menumbuhkan kehati-hatian. Seperti seorang yang sadar bahwa tubuhnya rentan sakit, kesadarannya itu membuatnya sangat berhati-hati dari hal-hal yang dapat menyebabkannya jatuh sakit.

Selamat membaca!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak