Hukum tentang menikah ada kalanya sunah, wajib, makruh, haram, dan mubah. Tergantung situasi dan kondisi masing-masing orang. Sayangnya, selama ini yang mengemuka di tengah masyarakat adalah: seolah-olah hukum nikah hanya sunah saja.
Bahkan ada sebagian kelompok orang yang getol menggembar-gemborkan nikah muda. Mungkin alasan nikah muda agar terhindar dari perzinahan, termasuk sunah Nabi, dan lain sebagainya. Yang miris ketika mereka menganggap (bahkan mungkin ada yang langsung menghakimi) bahwa orang yang belum atau tidak menikah termasuk orang yang menentang Nabi. Sebuah penghakiman yang kejam menurut saya.
Padahal, orang yang belum menikah itu biasanya memiliki alasan-alasan tertentu, di mana antara satu dengan yang lainnya berbeda alasan dan persoalannya. Jadi tidak serta merta hukum menikah dihukumi sunah saja. Harus mengetahui dulu persoalan dan alasan masing-masing orang. Inilah mengapa kita harus belajar ilmu agama sebanyak-banyaknya, agar kita tak merasa sudah pandai padahal ilmu yang dimiliki masih seujung kuku.
Namun dalam tulisan kali ini saya tak ingin membahas kelima hukum menikah tersebut, karena sudah banyak yang membahasnya. Saya hanya akan fokus mengulas sederet alasan wanita takut menikah, yang saya ambil dari buku Mengapa Engkau Enggan Menikah? karya Syarif Hidayatullah. Salah satu alasannya ialah trauma masa lalu.
Riwayat pernah disakiti dari hubungan sebelumnya atau mengalami perceraian biasanya menjadikan wanita trauma dan takut menikah kembali. Sebenarnya, bila ia masih ingin memiliki pasangan yang baru, hal ini bisa diatasi dengan bersikap realistis. Langkah realistisnya adalah meyakinkan diri sendiri bahwa kita sebagai wanita adalah wanita tegar yang tak mudah menyerah mengejar kebahagiaan dalam pernikahan (Mengapa Engkau Enggan Menikah? halaman 156).
Merasa belum yakin dengan pasangan menjadi alasan berikutnya. Banyak wanita sudah punya pasangan dan mengaku mencintai pasangannya, tapi ada sebagian yang belum yakin dengan pasangannya. Keterbatasan waktu, terlalu fokus dengan pekerjaan masing-masing, atau sering bertengkar bisa jadi salah satu penyebab banyak pasangan masih menunda pernikahan (Mengapa Engkau Enggan Menikah? halaman 157).
Syarif Hidayatullah menjelaskan, langkah terbaik untuk meyakinkan pasangan adalah dengan meyakinkan diri kita sendiri terhadap kesiapan membangun hubungan dengan orang lain. Kesiapan diri amat penting dan menentukan terhadap siapnya kita mencintai dan menerima orang lain. Problem yang sebenarnya bukan pada pasangan, tetapi pada diri sendiri. Jika diri sendiri sudah siap, kita akan menemukan cara untuk mengetahui apakah pasangan merupakan orang yang tepat buat kita.
Masih ada beberapa alasan mengapa wanita takut menikah yang akan diulas lebih lanjut dalam buku Mengapa Engkau Enggan Menikah? karya Syarif Hidayatullah ini, yakni: merasa hilang kebebasan, terikat peran istri, dan takut menjalani zona baru. Semoga ulasan ini bermanfaat.