5 Fakta Geisha di Jepang, Profesi yang Sering Disalahpahami

Hernawan | aozora dee
5 Fakta Geisha di Jepang, Profesi yang Sering Disalahpahami
ilustrasik Geisha (Unsplash/WangXi)

Geisha adalah sesuatu yang ikonik di Jepang. Penampilan spektakuler mereka menjadikan Geisha menawan. Geisha mempunyai tatanan rambut yang khusus, riasan dan kimono yang berbeda dari kimono kebanyakan orang. Akan tetapi, banyak orang keliru menilai pekerjaan seorang Geisha. Nah, penjelasan dari Tsunagujapan di bawah ini akan memberikan pemahaman singkat mengenai apa itu Geisha dan pekerjaannya. Berikut beberapa fakta Geisha di Jepang.

1. Bukan Seorang Pekerja Seks

Geisha memang seorang wanita yang bekerja untuk menemani dan menjamu tamu di kedai teh. Di samping itu, mereka sering dihadirkan dalam acara-acara penting lainnya. Selama jamuan acara tersebut para Geisha menampilkan beragam hiburan, seperti pertunjukan tari, nyanyi, permainan alat musik, juga menyajikan makanan dan minuman atau sekadar menemani ngobrol.

Dilihat dari asal katanya, Geisha mempunyai dua makna, yakni gei yang berarti seni dan sha yang artinya hiburan. Apabila diartikan, kedua kata tersebut berarti orang seni. Dari arti namanya sendiri, Geisha jelas bukanlah seorang wanita penjaja seks. Terlebih lagi untuk menjadi seorang Geisha diperlukan beragam latihan kecakapan dan latihan kepribadian. Calon Geisha yang disebut “Maiko” akan diberi pelajaran di bidang musik, tarik suara dan keterampilan lainnya seputar menjamu tamu.

2. Ada Banyak Istilah Geisha 

Istilah Geisha sudah dikenal luas oleh seluruh orang di dunia. Akan tetapi, istilah ini hanya merujuk pada satu istilah saja, yakni wanita penghibur tradisional Jepang. Di masa ini, Geisha diterima sebagai wanita penghibur di Tokyo. Nah, di Kyoto, Geisha disebut dengan Geiko. Sementara itu, di kawasan Niigata dan Kanazawa, Geisha disebut dengan Geigi. Kendati demikian, semuanya merujuk kepada sebuah seorang wanita yang bertugas untuk menemani dan menghibur tamu.

3. Geisha Masih Ada Sampai Saat Ini 

Seiring zaman, jumlah Geisha semakin menyusut. Pada akhir keemasan zaman Edo (1603-1867) jumlahnya diperkirakan sekitar 600 orang saja. Menariknya, masih banyak wanita muda yang tertarik untuk menekuni profesi sebagai Geisha. Di kawasan Niigata, Tokyo, Kanazawa, Kyoto dan Hachioji. Para Geisha di daerah tersebut tinggal di kawasan yang disebut dengan Hanamachi. Hanamachi yang paling terkenal terletak adalah Ochaya Shima, sebuah kedai teh kuno yang dibangun pada tahun 1820.

4. Geisha Asalnya Adalah Pria 

Mungkin ini terdengar mengejutkan, tapi memang seperti inilah sejarahnya. Sebelum Geisha dikenal identik dengan wanita-wanita yang mempunyai skill luar biasa, Geisha dulunya adalah laki-laki yang disebut dengan “Taikomochi” atau “Hokan.” Mereka menghibur tamu-tamu dari kalangan bangsawan dengan cara menari dan mendongeng. Baru pada abad ke-18 dan abad ke-19, para wanita terjun dan mempelajari kecakapan untuk menjadi seorang Geisha. Geisha laki-laki atau Taikomochi mulai terdesak dan menjadi pendukung Geisha wanita sampai pada akhirnya Geisha wanita mendominasi.

5. Geisha Dibayar Per Jam 

Pada zaman Edo, durasi kerja Geisha dihitung dari berapa lama satu batang dupa habis terbakar. Proses pembakaran dupa ini disebut dengan senkodai. Sedangkan di masa ini, besar kecilnya bayaran yang diterima oleh seorang Geisha di masa bergantung pada berapa jam Geisha bekerja dan seberapa tenar ia. Oleh sebab itu, pendapat mereka tidak stabil per bulannya. Selain itu, para Geisha tidak diberi jaminan dan tunjangan apa pun. Seorang Maiko bahkan tidak menerima gaji apa pun kecuali Okiya (tempat tinggal) memberikan hadiah atau bonus kepada mereka. Ketika resmi menjadi Geisha, seorang Maiko juga tidak bisa langsung menyimpan uang hasil pekerjaan mereka. Mereka harus melunasi hutang selama menjadi Maiko.

Nah, dari penjelasan di atas jelas bahwa Geisha adalah seorang penghibur yang menampilkan hiburan kesenian. Profesi satu ini menampilkan suguhan kesenian bagi mereka yang mencari penghiburan tradisional yang otentik. Tertarik dengan pertunjukan Geisha? Kabarnya turis asing pun bisa menikmati penampilan Geisha di tempat mereka bekerja. Akan tetapi ada aturan tersendiri yang harus dipatuhi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak