Tank di masa lalu dianggap sebagai salah satu alutsista yang menjadi momok pihak lawan. Hal ini dikarenakan daya hancur dan proteksi tank yang tidak dapat ditandingi oleh prajurit infantri yang hanya berbekal senapan konvensional. Namun, dalam perkembangan senjata di era modern tank tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi prajurit lawan, Bahkan, banyak senjata yang sengaja diciptakan untuk mengatasi tank yang merupakan kendaraan militer terkuat bagi angkatan darat.
Salah satu senjata yang diciptakan untuk mengatasi atau menghancurkan tank adalah ATGM atau yang memiliki kepanjangan Anti-tank Guided Missile atau yang di Indonesia dikenal dengan nama Rudal Anti tank. Senjata jenis ini juga dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia. Beberapa senjata ATGM yang dimiliki oleh TNI di era modern ini antara lain FGM-148 Javelin, MILAN, PF-98, NLAW, 9K115 Metis-M dan beberapa jenis senjata Anti-tank Guided Missile lainnya.
Akan tetapi, ternyata sejak dulu Indonesia telah mengoperasikan beberapa ATGM sejak dari masa orde lama hingga orde baru. Berikut ini merupakan beberapa senjata ATGM yang pernah dioperasikan oleh TNI sejak masa orde lama hingga orde baru.
1. 9M14 Malyutka
Jenis ATGM pertama yang pernah dimiliki oleh TNI adalah 9M14 Malyutka atau yang dalam kode NATO dikenal dengan nama AT-3 ‘Sagger’. Rudal anti tank dari Uni Soviet ini datang ke Indonesia bersamaan dengan senjata-senjata blok timur yang mulai dibeli sejak akhir periode 1950-an. Dilansir dari wikipedia.com, 9M14 Malyutka adalah rudal anti tank bertipe MCLOS (Manual command to line of sight). Rudal ini memiliki hulu ledek seberat 2.6-3.5 kg dan memiliki jarak efektif sekitar 1-2 km.
Pengendalian rudal ini masih dilakukan secara manual, yakni operator akan membidik dan mengarahkan rudal tersebut ke target musuh menggunakan alat pengontrol. Kekurangan tipe ini yakni pembidik harus tetap membidik target sembari mengarahkan rudal tersebut, sehingga cukup rawan terkena serangan balik pihak lawan. Keefektivan senjata ini juga bergantung terhadap keahlian operatornya. Kemungkinan beberapa unit rudal ini masih disimpan oleh pihak TNI meski tidak diketahui jumlah pastinya.
2. ENTAC
Rudal anti-tank buatan Prancis ini memiliki nama asli "Engin Téléguidé Anti-Char" atau memiliki nama internasional MGM-32A. Rudal anti tank berjenis MCLOS ini dibeli dari Prancis sejak periode 1960-an. Seperti yang diketahui negara Prancis meskipun merupakan negara Blok barat, akan tetapi tidak segan menjual beberapa senjatanya ke Indonesia yang pada saat itu berhaluan condong ke blok timur. Senjata yang mulai diproduksi sejak tahun 1957 hingga tahun 1974 ini dibeli oleh Indonesia sejak tahun 1962.
Dilansir dari wikipedia.com, senjata anti tank tersebut dibeli sebanyak 500 unit dan mulai dikirim sejak tahun 1963-1964. Rudal ini memiliki hulu ledak sebear 4 kg dan mampu menempuh jarak sekitar 1-2 km. Rudal ini kini telah resmi dipensiunkan dari dinas TNI dan telah digantikan dengan rudal yang lebih modern.
3. SS.11
Rudal anti tank selanjutnya yakni SS.11 atau AS.11, akan tetapi rudal ini juga dikenal dengan nama AGM-22. Rudal anti tank buatan negara Prancis ini dibeli oleh Indonesia pada periode 1960-an. Rudal bertipe MCLOS ini selain dapat diluncurkan dari darat dengan alat peluncur konvensional, juga dapat diluncurkan melalui kendaraan seperti tank AMX-13, truk militer maupun helikopter serang.
Dilansir dari wikipedia.com, rudal yang kemungkinan masih dioperasikan oleh pihak TNI tersebut memiliki hulu ledak sekitar 6-7 kg dan mampu menjangkau jarak sekitar 2000-3000 meter. Rudal yang diproduksi oleh pabrikan Nord Aviation ini juga memiliki versi yang lebih modern yakni SS.12 atau AS.12.
Video yang Mungkin Anda Suka.